BPTP Jambi Gelar Bimtek Kit Deteksi Dini Kebuntingan Sapi di Tanjung Jabung Timur

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Litbang Pertanian Jambi menggelar bimbingan teknis (Bimtek) kit deteksi dini kebuntingan sapi bagi Petugas dan Peternak di Tanjung Jabung Timur (12/03/2020). Bimtek digelar dalam rangka Pendampingan dan Pengawalan Program Strategis Kementerian Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Kepala BPTP Jambi, Rustam dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya karena Bimtek atau sosialisasi kit tersebut merupakan yang pertama dilakukan di Sumatera. Sedangkan Kabid. Budidaya Agribisnis dan Peternakan Ashari Adam mengatakan bahwa kit deteksi dini kebuntingan sapi sangat penting untuk diaplikasikan di lapangan guna meminimalisir kerugian peternak terkait ketidakpastian atas kebuntingan ternak sapinya.

Bimtek menghadirkan narasumber peneliti dari BB Biogen penemu kit deteksi dini kebuntingan sapi yaitu Tri Puji Priyatno bersama Ifa Manzila. Bimtek dihadiri peneliti BPTP Jambi, penyuluh, petugas Keswan, inseminator dan peternak dari Desa Rantau Indah dan Sido Mukti.

Pemaparan dan tahap-tahap pengujian didemostrasikan secara rinci oleh narasumber. Di samping menyimak, beberapa peternak dan petugas mempraktekkan sendiri penggunaan kit.

Kit deteksi kebuntingan sapi didesain untuk dapat digunakan di lapangan, meski belum sesimpel test pack kehamilan pada manusia. Ada enam komponen utama kit deteksi kebuntingan, yaitu membran test kit yang mengandung antibodi, binding buffer 1 yang mengandung antibodi, binding buffer 2 yang mengandung konjugat antibodi, washing buffer, larutan staining, dan tabung 2 ml.

Cairan biologis sapi yang bisa diuji dapat berupa urine maupun darah. Penggunaan urin sebagai sampel akan lebih memudahkan bagi petani, sedangkan penggunaan sampel darah mungkin akan lebih mudah bagi petugas.

Dianjurkan untuk menggunakan urine yang dieksresikan pada pagi hari, karena pada saat itu konsentrasi senyawa protein yang diuji lebih tinggi. Pengujian membutuhkan waktu 30-40 menit, karena setiap tahapan memerlukan waktu minimal 5 menit untuk mengeringkan membran.

Pada tahapan akhir, setelah dicelup larutan staining akan muncul strip gelap pada membran persegi atau dot pada membran bundar jika positif bunting. Kemunculan tanda ini dalam 3 menit pertama akan lebih mengukuhkan kebuntingan dibanding kemunculannya dalam waktu lebih lama.

Pada akhir acara dilakukan pembagian kit kepada 2 kelompok tani, masing-masing sebanyak 1 unit untuk Kelompok Tani Srigati dan 2 unit untuk Kelompok Tani Harapan Jaya II.

Diharapkan agar penggunaan kit dapat tercatat dengan baik terutama terkait dengan keterangan ternak dan hasil pengujiannya. Pelaporan hasil pengujian akan menjadi masukan yang penting dalam pengembangan produk berikutnya. (Sumber BPTP Jambi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author