Rangkasbitung, Technology-Indonesia.com – Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, Sudi Mardianto menyerahkan 11 tanda daftar Sumber Daya Genetik (SDG) Lokal Kabupaten Lebak kepada Wakil Bupati Kabupaten Lebak, Ade Sumardi. Sebelas tanda daftar tersebut terdiri dari 2 aksesi durian dan 9 aksesi padi yang berasal dari Kecamatan Leuwidamar dan Kecamatan Banjarsari. Varietas padi yang sudah didaftarkan tersebut terdiri dari beras putih dan beras merah.
Kepala BPTP menyampaian bahwa SDG lokal ini merupakan salah satu daya tarik wisatawan, contohnya di Bali telah diberlakukan Perda yang meminta setiap hotel dan restoran harus memakai komoditas lokal. Contoh lainnya adalah Beras Adan di Kalimantan Utara yang memiliki daya tarik khusus karena dikonsumsi oleh Raja Brunai dan warga Malaysia.
Penyerahan dilakukan dalam pertemuan antara Kepala BPTP Banten bersama sejumlah peneliti dengan Pemda Kab. Lebak di Aula Kenegaraan Kantor Bupati Lebak pada Selasa (12/3/2019). Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Lebak didampingi sejumlah Pimpinan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kab. Lebak seperti Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Kominfo, dan Kepala Dinas Pariwisata.
Wakil Bupati Lebak menyambut baik adanya pendaftaran varietas lokal yang akan diproyeksikan untuk menunjang program pariwisata. Selanjutnya akan direncanakan adanya pemeliharaan varietas lokal, dan Pemda juga mengharapkan agar BPTP ikut terus mendukung secara aktif kegiatan pembangunan pertanian di kabupaten Lebak .
Ade Sumardi menyampaikan bahwa Kab. Lebak merupakan wilayah pertanian di Provinsi Banten yang membutuhkan terobosan untuk mengantisipasi pergeseran penggunaan lahan. “Adanya alih fungsi lahan menyebabkan lahan pertanian semakin sempit sehingga terobosan di bidang pertanian sangat diperlukan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPTP Banten menyampaikan bahwa BPTP merupakan lembaga yang memiliki tugas dan fungsi dalam pendampingan teknologi. Ada beberapa kegiatan BPTP Banten yang telah dilaksanakan pada tahun lalu di Kab. Lebak antara lain Demfarm berbagai varietas padi Gogo di Kec. Panggarangan. Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan dalam pemanfaatan air yang efisien terutama saat musim kemarau.
Kegiatan lainnya pada Tahun Anggaran 2018 di Kab. Lebak adalah kegiatan Demfarm jagung dan Demfarm Sistem Tanam Jarwo Super. Demfarm jagung dilakukan di wilayah korporasi jagung di Kec. Gunung Kencana dengan menanam Varietas JH 21, HJ 27, Nasa 28 serta jagung komposit.
Demfarm Sistem Tanam Jarwo Super dilakukan di Kecamatan Warunggunung dengan menggunakan paket teknologi berupa varietas unggul baru (VUB) produktivitas tinggi, dan penggunaan biodekomposer, dan agrimeth, serta pemanfaatan alsintan (alat mesin pertanian).
Pada tahun 2019, selain Demfarm di wilayah korporasi jagung, dilakukan pula kegiatan pendampingan kawasan, kajian jagung, pendampingan ternak sapi, dan pendampingan hortikultura (cabai).