Balitbangtan Seleksi Galur Harapan Kacang Tanah Berkadar Lemak atau Protein Tinggi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Satu dari empat target pembangunan pertanian adalah peningkatan diversifikasi pangan. Komoditas kacang tanah sangat sesuai untuk mendukung program tersebut karena potensial menjadi sumber gizi yang kaya lemak, protein, dan karbohidrat.

Pada setiap 100 gram biji kacang tanah mengandung 452 kkal energi, 43 gram lemak, 25 gram protein, 21 gram hidrat arang, 58 mg kalsium, 335 mg fosfor, 1,3 mg besi, 0,3 mg vitamin B, 3 mg vitamin C dan 4 gram air.

Selain itu, kacang tanah juga sebagai sumber protein nabati dengan harga jauh lebih murah dibandingkan sumber protein hewani. Karena itu, kacang tanah akan menjadi sumber pangan bergizi tinggi, kaya lemak dan protein, harga murah dan terjangkau bagi masyarakat umum.

Varietas-varietas unggul kacang tanah yang sekarang ada memiliki kadar lemak pada biji antara 40-49% bk, dan kadar protein antara 18-32% bk. Kadar lemak pada biji yang terendah pada varietas Takar 2 dan tertinggi varietas Talam 3. Sedangkan kadar protein terendah pada varietas Tala 2 dan tertinggi pada varietas Takar 2.

Pembentukan populasi menggunakan tetua varietas unggul nasional (Bima, galur biji 3), varietas lokal (Lokal Papua), dan varietas introduksi (ICGV 99030, ICGV 93041) telah dilakukan pada tahun 2015.

Sampai dengan tahun 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) berhasil menyeleksi sejumlah galur harapan dengan kadar lemak pada biji berkisar antara 50,5 – 52,7 gram/bk.

Diantaranya yaitu galur (Bi-Sl/ UM 18)-33 dan (Bi-Sl/ UM 18)-40 yang memiliki warna kulit ari biji merah, galur (BM/IC-154-2/RK 39)-39 dan (BM/IC-154-2/RK 39)-44 warna kulit ari ungu, galur (BM/IC-154-2/UM 18)-32, (Bi-Sl/UM 18)-34, (Bi-Sl/RK 39)-36, (BM/IC-631-8/ UM 18)-38, (BM/IC-154-2/UM 18)-31, dan galur (Bi-Sl/UM 18)-35 memiliki warna kulit ari merah muda (rose).

Galur yang memiliki kadar protein pada biji berkisar dari 28,1 – 29,6 gram/bk diantaranya adalah galur (BM/IC-154-2/Lokal Papua)-43, (BM/IC-631-8/Lokal papua)-37, (Bi-Sl/ Lokal Papua)-42 dan (BM/IC-631-8/RK 39)-64 dengan kulit ari biji berwarna merah, serta galur (BM/IC-154-2/Lokal Papua)-45 dengan warna kulit ari merah muda (rose).

Produktivitas rata-rata galur pada kisaran 2,1 – 3,2 ton/ha polong kering, galur tersebut diatas sebagian termasuk tipe Spanish (1 polong 2 biji) dan dan sebagian tipe Valencia (3-4 biji/polong). Galur dengan rata-rata hasil >3,0 ton/ha polong kering layak diunggulkan, disamping provitasnya yang tinggi juga tahan penyakit layu bakteri, agak tahan penyakit bercak dan karat daun.

Umur masak bervariasi antara 93-96 hari, tinggi tanaman antara 53-67 cm, jumlah polong rata-rata antara 25-48 polong per tanaman, dengan bobot biji berkisar 38,8 – 57,6 gram/100 biji. Galur (Bi-SL/RK 39)-36, (BI-SL/UML 18)-34, (BM/IC-631-8/UML 18)-38, (BM/IC-154-2/UML 18)-31, dan (Bi-SL/Lokal Papua)-42, yang berkadar lemak tinggi.

Serta galur (BM/IC-154-2/Lokal Papua)-43, (BM/IC-631-8/Lokal Papua)-37, (BM/IC-631-8/RK 39)-46, dan (BM/IC-154-2/Lokal Papua)-45 yang berkadar protein tinggi cukup prospektif sebagai calon VUB. Selain provitasnya yang tinggi juga tahan penyakit utama dan berbiji besar. Uji adaptasi lanjutan diperlukan untuk memastikan keragaan dan stabilitas karakter serta hasilnya. (Sumber Balitbangtan)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author