Jakarta, Technology-Indonesia.com – Jember, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dikenal sebagai kota cerutu sekaligus sebagai kota edamame. Kabupaten Jember merupakan daerah penghasil cerutu berkualitas tinggi dan penghasil kedelai edamame terbesar di Indonesia.
Dengan luas tanam kedelai sekitar 7.500 hektare (ha), Jember juga menjadi salah satu sentra kedelai di Jawa Timur. Produktivitas kedelai di Jember berada pada peringkat lima di Jawa Timur, setelah Gresik, Banyuwangi, Madiun, dan Nganjuk.
Dengan latar belakang demikian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) memilih Jember sebagai salah satu basis pengembangan inovasi teknologi budi daya kedelai produktivitas tinggi. Salah satu teknologi unggulan yang didiseminasikan adalah penanaman varietas unggul. Pada hamparan 17,5 ha, varietas unggul Dega 1 ditanam seluas 10,5 ha.
Salah satu petani mitra, yaitu H. Fuad Masrur, lahannya digunakan untuk penanaman varietas Dega 1 seluas 2 ha. Fuad merupakan petani milenial yang sukses mengelola lahan pertaniannya dengan pemanfaatan lahan secara intensif melalui pola tanam padi-padi-kedelai dan hortikultura-kedelai.
Musim ini adalah pertama kalinya Fuad menanam Dega 1. Tangan dingin Fuad tercermin pada keragaan pertanaman varietas Dega 1, tanaman sehat, tumbuh bagus merata, tinggi tanaman 50-60 cm, jumlah polong 28-35, dan kondisi lahan bersih.
Fuad menyampaikan kesannya bahwa Dega 1 berumur jauh lebih genjah dibandingkan dengan varietas yang biasa ditanam. Kedelai genjah tersebut diharapkan akan membuat pertanaman cabai yang telah ditanam secara tumpang sisip akan tumbuh lebih baik dibandingkan pertanaman tahun sebelumnya.
Fuad optimis hasil kedelainya akan bagus, meskipun diiringi dengan ungkapan keprihatinan akan kondisi cuaca saat ini. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, semoga dengan tangan dingin dan kerja keras Fuad, disertai izin-Nya, akan membuat Dega 1 memberikan hasil sesuai harapan.
Sebagai informasi, varietas Dega-1 merupakan kedelai berbiji besar yang dilepas Balitbangtan tahun 2016. Dega-1 lahir dari hasil persilangan antara varietas Grobogan dan Malabar. Varietas ini memiliki warna kulit polong coklat muda, dan warna kulit biji kuning. Kedelai ini berbiji besar yaitu 22 gram/100 biji, melebihi rerata kedelai impor 18 gram/100 biji.
Potensi hasil varietas Dega-1 bisa mencapai 3,8 ton/ha dengan rerata hasil 2,8 ton/ha. Polong masak pada umur relatif pendek yakni 72 hst (hari setelah tanam) lebih pendek dibandingkan tetuanya. Dari nilai fungsional, Dega 1 memiliki kadar protein cukup tinggi yaitu 37,8% serta dan lemak 17,3% BK.
Dengan beberapa sifat unggul yang dimiliki ini, Dega 1 semakin diminati petani, pengusaha dan pengembang kedelai di Indonesia. Berbiji besar, produktivitas tinggi serta berumur pendek menjadi kriteria penting pemilihan varietas oleh petani kedelai dan produsen tempe. (Sumber Balitkabi)