Balitbangtan Gandeng PT GGP Kembangkan Pepaya Merah Delima

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Buah pepaya, selain kaya nutrisi juga dikenal memiliki banyak manfaat seperti untuk mengatasi kembung dan menjaga kesehatan jantung. Kandungan vitamin C-nya bermanfaat untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskular dan kandungan likopen dapat mengurangi risiko kanker. Selain itu, konsumsi pepaya juga bisa meningkatkan kemampuan kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL).

Karena manfaatnya yang sangat banyak maka buah pepaya menjadi salah satu komoditas yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) telah mengembangkan berbagai varietas unggul baru yang perlu dipercepat pengembangannya maupun penyebarannya. “Untuk percepatan pengembangan varietas-varietas unggul hasil Balitbu Tropika ini tentunya perlu dilakukan terobosan-terobosan, diantaranya dengan peningkatan sinergi dengan pihak swasta,” jelasnya.

Menindaklanjuti arahan Kepala Balitbangtan, Kepala Balitbu Tropika Ellina Mansyah menuturkan bahwa Balitbu Tropika telah menggandeng perusahaan besar yang bergerak di bidang agroindustri, perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan, yaitu PT Great Giant Pineapple (PT. GGP) untuk bekerjasama mengembangkan varietas unggul aneka buah tropika di Indonesia. “Salah satu inovasi Balitbu Tropika yang menarik perhatian PT GGP adalah varietas unggul pepaya Merah Delima,” ujarnya.

Menurut Ellina, pepaya hasil inovasi Balitbangtan ini diakui oleh PT GGP mempunyai kualitas yang baik dari segi rasa, penampilan daging buah dan kekenyalan buah. “Varietas pepaya ini mempunyai ukuran buah sedang, rasa sangat manis, warna daging orange kemerahan dan rongga tengah berbentuk bintang yang menjadi salah satu ciri khasnya,” tambahnya.

Manager Crop Development, PT GGP, Margo Trilaksono yang sejak tahun 2018 telah merintis riset prospek pengembangan pepaya Merah Delima, mengatakan bahwa berdasarkan hasil uji adaptasi dan uji preferensi, pepaya Merah delima layak untuk untuk menjadi salah satu komoditi yang dikembangkan oleh PT GGP Lampung.

“Saat ini PT. GGP sedang fokus melakukan pemurnian kembali pepaya Merah Delima sekaligus mempersiapkan kebun untuk tanaman induk untuk produksi keturunan dalam perbanyakan pepaya merah delima melalui metode sambung pucuk (grafting),” ungkapnya.

Metode grafting memungkinkan perbanyakan benih tanaman yang seragam, hermaprodit dengan bentuk buah silindris sesuai dengan pohon induknya.

Pengembangan pepaya Merah Delima ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pepaya di dalam negeri dan akan dirintis untuk dapat menjadi komoditas ekspor. (Balitbu/Tri Budiyanti)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author