Balitbangtan Dorong Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Pertanian

Bogor, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kembali menggelar Agro Inovasi Fair (AIF) 2019 di area kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP), Bogor pada 24-25 Agustus 2019. Kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan sejak 2015 ini mengusung tema membumikan hasil riset dan inovasi Balitbangtan melalui kerjasama alih teknologi.

“Acara hari ini merupakan wujud tanggung jawab Balitbangtan dalam menderaskan dan membumikan inovasi pertanian yang kita miliki. Agro Inovasi Fair ini diselenggarakan tiap tahun untuk mendekatkan inovasi dengan mitra kita termasuk petani, pelaku usaha, masyarakat, dan mitra lisensi,” kata Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry di sela-sela acara AIF 2019, di Bogor pada Sabtu (24/8/2019).

Kedepan, pihaknya mendorong agar anggaran yang disiapkan kementerian pertanian di Balitbangtan tidak hanya jadi riset dan jurnal, tapi menjadi inovasi yang digunakan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan masyarakat umum khususnya petani Indonesia.

“Kedepan juga akan kita dorong hasil-hasil riset itu bisa ditake over pelaku industri dalam hal ini mitra lisensi. Harapan kita kalau semakin banyak yang dikomersialisasi artinya teknologi yang kita hasilkan dibutuhkan masyarakat atau pelaku industri,” imbuhnya.

Fadjry mengungkapkan, Balitbangtan pada 2019 telah mendaftarkan 40 hasil penelitiannya baik untuk rezim paten, cipta, merek dan Hak Pendaftaran Varietas Tanaman (Hak PVT). Menurutnya, Balitbangtan Kementerian Pertanian termasuk salah satu lembaga punya hak paten tertinggi dari seluruh kementerian/lembaga yang ada di Indonesia.

Selain itu, pada 2019 tercatat 30 kerjasama lisensi yang telah ditandatangani antara Balitbangtan dengan pihak penerima lisensi. Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada hampir 313 kerjasama lisensi. Hasil riset Balitbangtan yang paling banyak dilisensi adalah varietas unggul. Untuk tanaman padi saja, Balitbangtan sudah menghasilkan 318 varietas unggul mulai dari padi untuk lahan rawa, lahan kering, tahan naungan, dan lain-lain.

Pada tahun ini, Balitbangtan berhasil menerima royalti senilai 8.4 Milyar dari proses kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh mitra penerima lisensi Balitbangtan. Pihaknya akan terus mendorong agar penerimaan royalti terus meningkat.

“Semakin besar royalti, berarti semakin banyak inovasi teknologi dari lembaga penelitian yang diadopsi atau dikerjasamakan dengan mitra lisensi. Kedepan akan kita dorong hasil-hasil riset kita paling tidak 60-70% bisa dilisensi oleh mitra lisensi,” terangnya.

Agar produk-produk unggulan Balitbangtan bisa go international dan lebih dikenal di kancah dunia, pihaknya kedepan berencana menggelar pameran di luar negeri. “Dari segi kemampuan dan kapasitas sebenarnya kita bisa merajai paling tidak se-Asean. Tinggal keinginan kita bagaimana mendorong semua inovasi ini betul-betul bermanfaat dan bisa memberi nilai tambah,” ungkap Fadjry.

Pusat Alih Teknologi

Pada kesempatan tersebut, Fadjry mengungkapkan bahwa pada 2020 Balitbangtan merencanakan akan menjadikan BPATP menjadi Badan layanan Umum (BLU) Balitbangtan. Dengan menjadi BLU diharapkan hasil-hasil riset di seluruh Balitbangtan bisa lebih membumi dan royalti yang didapatkan lebih besar.

“Artinya, kalau jadi BLU kita bisa melakukan proses produksi. Sekarang, semua kita berikan pada mitra lisensi. Kalau BLU, tidak perlu semuanya kita kerjasama dengan mitra lisensi, tapi kita bisa memproduksi sehingga semua hasil inovasi bisa dikembangkan,” terangnya.

Menurut Fadry, ada hasil riset Balitbangtan yang bagus tapi tidak berkembang karana tidak ada mitra lisensi yang mau bekerjasama. Misalnya, Balitbangtan telah menghasilkan sekitar 400 varietas unggul baru (VUN) seperti padi, jagung, kedelai, bawah merah, cabai, dan lain-lain. Ada beberapa VUB yang potensi hasilnya bagus tapi belum berkembang secara luas. “Kalau kita bisa produksi dan jual sendiri saya yakin penyebaran dan distribusinya akan lebih masif,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Fadjry menyampaikan penghargaan atas dukungan semua pihak termasuk mitra lisensi, para stakeholder, pelaku usaha dan masyarakat sehingga semua hasil inovasi Balitbangtan bisa bermanfaat dan digunakan masyarakat luas. “Kita pastikan ke depan akan semakin banyak hasil-hasil inovasi kita yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh semua stakeholder dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author