Balitbangtan Diseminasikan Hasil Inovasi Teknologi Peternakan

Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto mengunjungi Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Badan Litbang Pertanian di Ciawi, Bogor, pada Kamis (6/4/2021).

Pada kunjungan tersebut, Airlangga memberikan nama kepada Ayam Kampung Unggul Balitbangtan-2 (KUB-2) hasil inovasi baru Balitnak dengan sebutan “Janaka”. Airlangga juga memberikan nama “Pari Kesit” terhadap sapi Sapi BB Cross.

Ayam KUB-2 merupakan galur KUB yang telah memiliki perbaikan performa dari Ayam KUB-1 melalui seleksi genetik yang dilakukan oleh peneliti dari Badan Litbang Pertanian, Tike Sartika. Performa yang ingin ditingkatkan antara lain produksi telur, sifat mengeram, dan warna shank (kaki).

Performa yang ditingkatkan dari KUB-1 menjadi KUB-2 adalah produksi telur henday yang semula 50% menjadi 60% dan puncak produksi yang meningkat dari 65-70% menjadi 70-75%. Produksi pertahun meningkat dari 160 -180 butir per tahun menjadi 180-220 butir per tahun. Sifat mengeram yang semula 10% dapat berkurang hingga 5%. Umur pertama bertelur yang lebih muda 1 hingga 2 minggu lebih awal, serta warna shank (kaki) yang berwarna kuning untuk pejantan.

Sedangkan Sapi Belgian Blue (BB) Cross adalah sapi persilangan antara Belgian Blue dengan sapi Friesian Holstein (FH). Hasil persilangan antara sapi BB dengan Friesian Holstein (FH) memiliki rata-rata berat potong sebesar 533 kg dengan persentase karkas sebesar 56,70%. Sampai dengan saat ini Sapi BB Cross sudah lahir sebanyak 22 ekor.

Penyebaran Inovasi hasil penelitian dan pengkajian merupakan aktivitas komunikasi yang penting, sehingga dapat mendorong terjadinya proses penyebaran dan penerapan teknologi. Permasalahan diseminasi inovasi umumnya terkait dengan kesenjangan adopsi teknologi, kesenjangan hasil dan kendala sosial-ekonomi petani. Kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi riil dalam implementasi diseminasi inovasi merupakan hal yang menarik untuk dicermati.

Untuk komoditas ayam, saat ini Ayam KUB sudah tersebar di 26 provinsi dan sistem strata melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Strata 1 tersebar di 12 BPTP, Strata 2 tersebar di 22 BPTP dan Strata 3 tersebar di 16 BPTP. Selain itu penyebaran massif dilakukan melalui Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) tahun 2018 dan 2019. Sedangkan untuk Ayam Sensi sudah tersebar di 20 Provinsi, dan Ayam Gaok tersebar di 5 provinsi.

Selain ayam komoditas unggas di Balitnak juga terdapat ternak itik, terdiri atas itik petelur (Alabi Master-1 dan Mojo Master 1) yang telah tersebar di 7 provinsi, serta itik pedaging (Itik PMp) yang sudah disebar ke 4 provinsi.

Penyebaran komoditas lainnya adalah: Kelinci tersebar di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta; Domba tersebar di 7 Provinsi (Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, DKI. Jakarta dan DI Aceh); Kambing perah tersebar di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, DI. Yogyakarta dan Lampung. Tanaman Pakan Ternak (TPT) telah tersebar di 19 Provinsi.

Selain itu, feed Additif dan Nano Hormon (Minoxvit, Bio Plus Pedet, Bio Plus Serat, Rater dan Estrunak) tersebar di 8 Provinsi (Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author