Jakarta, Technology-Indonesia.com – Seiring waktu, ayam Kampung Unggul Balitbangtan atau sering disingkat KUB hasil inovasi Balai Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian perkembangannya semakin masif menyebar ke berbagai daerah di Indonesia khususnya untuk diternakan sebagai ayam petelur.
Penyebarannya makin luas dengan adanya pembagian ayam KUB untuk mendukung Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang diarahkan bagi Rumah Tangga Miskin di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB dan beberapa daerah lainnya. Selain itu komitmen terhadap program Bekerja juga ditunjukan dengan mandat yang diberikan Balitbangtan melalui Puslitbang Peternakan kepada 6 BPTP di Pulau Jawa dan NTB untuk melakukan perbanyakan DOC ayam KUB dengan menggandeng peternak plasma skala rumah tangga di setiap daerah.
Ayam KUB memiliki beberapa kelebihan sehingga mampu menyaingi pamor ayam kampung. Sifat mengeram ayam KUB lebih rendah, hanya 10% dari total populasi. Bobot badannya dapat mencapai 1.200 – 1.600 gram. Produksi telur ayam KUB cukup tinggi yakni mencapai 45-50% dan produktivitas telurnya lebih tinggi per tahunnya yaitu 160-180 butir. Selain itu, umur pertama ayam bertelur lebih awal yakni 20-22 minggu.
Kabupaten Lamongan menjadi salah satu sasaran pengembangan ayam KUB di wilayah Jawa Timur. Untuk itu, digelar bimbingan teknik (Bimtek) ayam KUB di aula Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan pada Jumat (16/11/2018) yang diikuti 100 peserta. Selain bimtek ayam KUB peserta juga dibekali prospek pemeliharaan domba komposit.
Bimtek dihadiri Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, H. Viva Yoga Mauladi; Kepala Balitbangtan yang diwakili Kepala Puslitbang Peternakan, Atien Priyanti; Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sukriyah; Kepala BBP2TP yang diwakili Kabid KSPHP; dan BPTP Jawa Timur.
Viva Yoga, politikus berdarah Lamongan menyatakan harapannya agar bantuan dan bimtek Ayam KUB ini dapat menjadikan Lamongan sebagai Kabupaten terkemuka di Jawa Timur dalam hal pengembangan ayam kampung.
Hal senada disampaikan Kadis Peternakan Lamongan menyampaikan apresiasinya kepada BPTP Jawa Timur yang tidak hanya memberikan sarana produksi berupa ternak melainkan juga pendampingan teknis budidaya.
“Harapan kami agar setelah kegiatan ini muncul kelompok-kelompok peternak unggul khususnya ayam kampung di Lamongan sehingga bantuan tersebut memang benar terasa manfaatnya,” ujar Sukriyah
Mewakili Kepala Balitbangtan, Atien Priyanti menerangkan bahwa ayam KUB merupakan salah satu inovasi peternakan yang dihasilkan Balitbangtan sehingga harus dirasakan manfaatnya oleh peternak.
“Kami berharap setelah bimtek ini bapak-ibu berkenan memberikan umpan balik kepada kami sehingga penelitian yang kami lakukan bisa memenuhi kebutuhan riil peternak dan memecahkan permasalah yang dihadapi peternak,” tutur peneliti senior di Puslitbangnak ini.
Narasumber dari BPTP Jawa Timur dan Balitnak Ciawi dihadirkan untuk memaparkan manajemen pemeliharaan ayam KUB, manajemen penetasan dan prospek beternak domba.
Selama kegiatan peserta sangat antusias menyimak materi bimtek. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan. Disela-sela sesi diskusi, peserta Bimtek menyampaikan bahwa pendampingan oleh BPTP mulai aspek pemeliharaan hingga produksi telur dan penetasannya sangat dibutuhkan karena memelihara Ayam KUB merupakan hal yang baru dilakukan.
“BPTP Jatim siap mendampingi. Bahkan bila ada peternak yang ingin belajar secara langsung ke BPTP kami siap,” tegas Abubakar yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan pembibitan ayam KUB di BPTP ini.
Pada acara tersebut diserahkan bantuan ternak ayam KUB, mesin tetas serta domba komposit Sumatera yang disampaikan secara simbolis oleh H. Viva Yoga Mauladi kepada perwakilan peserta. Indra Bagus/SB