Agro Inovasi Fair 2021, Upaya Mempercepat Hilirisasi Hasil Riset Balitbangtan

Bogor, Technology-Indonesia.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo secara resmi membuka Agro Inovasi Fair (AIF) 2021 di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Balitbangtan, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (7/11/2021). AIF merupakan upaya mempercepat diseminasi hasil invensi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kepada masyarakat, khususnya dunia usaha.

Mentan Syahrul mengatakan Agro Inovasi Fair merupakan aktivitas rutin dari Balitbangtan untuk menghilirisasi hasil-hasil riset yang ada. Mentan berharap hasil-hasil riset Balitbangtan bisa dihilirisasi menjadi kegiatan pertanian di lapangan yang menghasilkan komoditi kemudian masuk ke market nasional maupun untuk kepentingan ekspor.

“Kita berharap setiap tahun harus ada langkah maju. Kita berharap pertanian kita makin modern. Ini membutuhkan riset, sains, teknologi, dan mekanisasi. Bahkan kita harus melakukan orientasi pada global market yang ada,” tutur Mentan.

Menurut Mentan, Balitbangtan sangat dibutuhkan oleh pertanian sebab varietas-varietas tanaman yang telah digulirkan membutuhkan pemuliaan. Varietas tanaman mempunyai daya tahan yang bervariasi, tetapi tidak boleh lebih dari tujuh tahun tanpa dilakukan pemuliaan kembali.

“Karena itu, tenaga-tenaga riset yang ada di Balitbangtan selain menemukan varietas-varietas baru, juga harus mengadaptasi semua varietas dengan iklim yang ada,” imbuhnya. Mentan mencontohkan, untuk menghadapi musim banjir maka varietas yang muncul dari Balitbangtan adalah varietas yang tahan air. Sementara untuk menghadapi musim kemarau dibutuhkan varietas baru seperti jagung, padi, dan lain-lain yang produktivitasnya tetap baik dan tinggi tapi penggunaan airnya lebih sedikit.

Tak hanya itu, Mentan berharap Balitbangtan harus bisa menaklukkan tantangan alam yang ada melalui hasil riset dimana wilayah-wilayah tertentu harus dilakukan penguatan-penguatan. “Kita tidak boleh bertumpu pada padi semata. Kita butuh berbagai komoditi lain yang bisa menggantikan atau mensubstitusinya, seperti sagu,” tutur Mentan.

Beberapa hasil riset Balitbangtan yang dtampilkan di Agro Inovasi Fair (AIF) 2021

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengatakan bahwa Balitbangtan telah menginisiasi Agro Inovasi Fair sejak 2015. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk mengakselarasi atau mendorong diseminasi dan hilirisasi hasil-hasil produk balitbangtan yang sudah dilisensi oleh mitra stakeholder. Balitbangtan juga bekerjasama dengan dengan UMKM untuk mengembangkan beberapa produk yang telah dilisensi seperti mie sagu, mie singkong, berasan pisang, dan lain-lain.

AIF 2021 mengusung tema “Sinergitas Agroindustri Pangan Lokal Tembus Pasar Dunia”. Tema ini mempunyai misi untuk mengajak semua stakeholder bersama-sama mengembangkan invensi Balitbangtan menjadi inovasi yang dapat digunakan untuk pembangunan pertanian melalui kerjasama alih teknologi.

Fajdry mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 Balitbangtan terus berupaya menghasilkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan masyarakat khususnya petani. Beberapa produk yang berpotensi komersial kemudian lisensikan dengan mitra stakeholder.

“Hasil-hasil inovasi dari Balitbangtan yang begitu banyak rencananya akan disusun menjadi buku 700 inovasi pertanian. Mudah-mudahan inovasi tersebut bisa diimplementasikan secara masif di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Fadjry.

Pada kesempatan tersebut, Mentan Syahrul menyerahkan royalti kepada para inventor Kementerian Pertanian senilai Rp.4,6 Milyar. Royalti ini didapatkan selama tahun 2021 dari hasil temuan para peneliti dan perekayasa Balitbangtan yang telah dilisensi dan dimanfaatkan publik.

Dalam AIF 2021 juga dilaksanakan beberapa penandatanganan kerjasama yaitu kerjasama lisensi antara Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) dengan PT Lumbung Teknologi Pangan tentang proses dan formula susu beras fortifikasi. Penandatanganan kerjasama lisensi antara Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) dengan PT Bahuma Borneo Batuah tentang jagung hibrida varietas Nakula Sadewa 29 dan JH 27.

Selanjutnya, penandatanganan kerjasama antara Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) dengan PT RB Tekno Mitra Indonesia tentang peningkatan teknologi pangan sehat berbasis sumberdaya lokal. Penandatanganan kerjasama antara BB Pascapanen dengan PT KSIP Agro tentang implementasi teknologi penanganan pascapanen buah mangga dan salad tujuan ekspor. Terakhir, penandatanganan kerjasama antara BB Pascapanen dengan PT Indonesia Agro Bisnis tentang penerapan teknologi penanganan dan pengolahan porang.

Perhelatan AIF 2021 yang juga dihadiri Walikota Bogor, Bima Arya ini juga disi dengan ekspo teknologi Balitbangtan, Bimbingan Teknis, Temu Bisnis, dan Bazar Produk UKM (terutama pangan lokal).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author