66 Mahasiswa Ilmu Tanah Ikuti Soil Judging Contest

Bogor, Technology-Indonesia.com – Sebanyak 66 mahasiswa ilmu tanah dari berbagai universitas di Indonesia dan Australia akan berkompetisi dalam lomba penilaian tanah atau soil judging contest pada Rabu (4/12/2019) di Cimanggu, Bogor.

Menurut Ketua Tim Juri, Prof. Sukarman, 66 peserta itu terbagi menjadi 22 tim. “Setiap tim berjumlah 3 orang sehingga mereka dapat bekerjasama menilai profil tanah,” kata Sukarman pada technical meeting yang digelar Selasa (3/12) pagi.

Para mahasiswa akan memperebutkan piala bergilir yang tahun lalu diraih mahasiswa dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Sukarman, perebutan piala kali ini istimewa karena diikuti oleh 9 mahasiswa ilmu tanah dari Universitas Sydney. “Sydney kirimkan 3 tim untuk bertanding dengan mahasiswa Indonesia,” kata Sukarman.

Sementara peserta dari Indonesia berasal dari Universitas Andalas, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, Universitas Veteran, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Haluoleo.

Soil judging contest digelar untuk memeriahkan acara hari tanah dunia alias World Soil Day 2019 yang jatuh pada Kamis (5/12/2019). Hari tanah dunia diselenggarakan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian di Bogor, Kementan, dengan tema bertema ‘Stop soil erosion, save our future‘.

Lokasi kompetisi di Kampus Cimanggu, Badan Litbang Kementerian Pertanian. Lahan di lokasi itu berbahan induk berupa material dari letusan gunung api tepatnya Gunung Pangrango. “Mereka akan menilai dari bahan induk seperti itu akan membentuk tanah seperti apa,” kata Sukarman.

Menurut Sukarman, soil judging contest bagi mahasiswa merupakan lomba paling bergengsi di kalangan mahasiswa ilmu tanah. Mereka akan mendapat pengalaman langsung bekompetisi dengan mahasiswa dari universitas lain yang mengkaji bidang yang sama. Hal itu akan berharga saat mereka nanti terjun di dunia kerja sebagai ilmuwan, akademisi, maupun praktisi ilmu tanah. (Destika Cahyana)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author