BRIN Kembangkan Teknologi Finebubble untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian dan Peternakan

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) mengembangkan teknologi finebubble yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian dan peternakan.

Kepala PRMC BRIN, Yanuandri Putrasari menjelaskan bahwa finebubble merupakan gelembung udara berukuran sangat kecil yang dapat bertahan lama dalam zat cair contohnya air, dan memiliki karakter khusus seperti luas permukaan yang besar dan kemampuan untuk menembus pori-pori mikro pada jaringan tanaman dan hewan.

Di bidang pertanian, aplikasi finebubble pada agri-aqua farming mampu meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman, mempercepat pertumbuhan akar, serta meningkatkan efisiensi fotosintesis.

“Selain itu, air yang diperkaya dengan finebubble juga dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk, mendukung pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan,” tutur Yanu dikutip dari laman brin.go.id pada Minggu (20/4/2025)

Yanu menambahkan, selain itu, di bidang peternakan, penggunaan finebubble mampu meningkatkan kualitas air, menurunkan kadar bakteri patogen, serta mendukung kesehatan dan produktivitas hewan. Teknologi ini juga berpotensi diaplikasikan dalam sistem pembersihan kandang dan pengolahan limbah peternakan maupun limbah cair secara lebih efisien.

Dalam webinar PRMC #1, Dosen dan Peneliti Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Aris Purwanto menjelaskan secara detail bahwa teknologi finebubble ini merupakan ilmu baru yang sedang berkembang, yang mampu memasukkan gelembung halus ke dalam cairan dalam jangka waktu lama, termasuk beberapa hal terkait bubble technology for agri-aqua farming.

“Berawal dari Nanobubble yang merupakan gelembung gas berukuran nano yang bertahan lebih lama dan menyebar lebih merata di dalam air. Karena teknologi ini, nanobubble dapat meningkatkan oksigen terlarut, mendukung ekosistem perairan, dan membersihkan air dari kontaminan serta polutan berbahaya gelembung ultra halus,” ucapnya.

Selanjutnya Aris memaparkan tentang Ultra fine bubble yang merupakan gelembung halus yang memiliki diameter kurang dari 1 µm. Proses pembentukan UFB dapat menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) yang merangsang perkecambahan endogen dan berperan penting dalam proses perkecambahan biji.

Fine Bubble dengan ukuran yang sangat kecil dalam air. Gelembung halus ini memiliki luas permukaan yang besar, menciptakan efisiensi tinggi dalam transfer oksigen ke air dan Micro Bubbles yang merupakan gelembung-gelembung kecil, sebagian kecil dari ukuran gelembung pusaran biasa.

“Sifat kecilnya memungkinkannya tetap berada di dalam air lebih lama, melekat pada racun-racun dan membawanya keluar dan masuk ke dalam air,” tuturnya.

Aris juga menuturkan bahwa teknologi ultrafine bubble terbukti efektif dalam meningkatkan kecepatan perkecambahan benih, termasuk pada benih padi, bawang putih, dan tanaman hortikultura lainnya.

“Selain itu pada sistem agri-aqua farming, fine bubble dapat meningkatkan kualitas air, memperbaiki suplai oksigen terlarut, dan mendukung pertumbuhan ikan atau udang dalam kepadatan tinggi,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, finebubble dengan tambahan ozon juga sangat potensial untuk pascapanen, seperti pada proses pencucian cabai, di mana residu pestisida dapat dikurangi secara signifikan dan masa simpan produk meningkat lebih dari dua kali lipat.

Teknologi ini juga telah digunakan untuk pengolahan limbah tambak udang dan air irigasi, menghasilkan perbaikan kualitas air yang memenuhi standar lingkungan.

“Jadi kesimpulannya adalah, teknologi finebubble merupakan inovasi berbasis sains terapan yang sangat potensial untuk diterapkan secara luas dalam mendukung sistem pertanian dan akuakultur berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Aris.

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Kepala PRMC bahwa dengan keunggulan teknologi finebubble yang dikembangkan PRMC BRIN menjadi solusi inovatif untuk menjawab tantangan dalam bidang pertanian dan peternakan modern.

“Khususnya dalam peningkatan hasil produksi, efisiensi sumber daya, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkas Yanu. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author