BRIN Gandeng Mitra Swasta Kembangkan Mineral Blok untuk Peternakan Berkelanjutan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pusat Riset Peternakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah PT Semangat Gembala Muda (Sembada) menjalin kerjasama pengembangan mineral blok untuk peternakan berkelanjutan.

Mineral blok merupakan salah satu teknologi pakan aditif yang paling praktis untuk digunakan. Teknologi ini sudah lama berkembang di masyarakat.

“Sudah sejak lama, teknologi ini berkembang di masyarakat. Improvement aditifnya harus kita perbaiki agar dapat dimanfaatkan oleh peternak secara berkelanjutan,” terang Kepala Pusat Riset Peternakan BRIN, Tri Puji Priyatno dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Sembada di Yogyakarta, pada Senin (7/8/2023).

Menurutnya, hal itu menjadi komponen yang penting dari riset teknologi pakan mineral blok. “Aplikasi mineral blok sangat mudah. Dapat memberikan efek yang signifikan pada produktivitas ternak, sehingga penggunaan di lapangan sangat penting,” jelasnya.

Tri menambahkan, kerja sama ini sekaligus menjadi pembuktian teknologi peternakan yang sudah dikembangkan BRIN.

“Secara saintifik riset ini sudah terbit pada jurnal internasional. Tinggal implementasinya bagi kategori impact recognition untuk para peternak, agar hasil riset yang kami lakukan benar-benar berdampak bagus,” ujarnya.

Ia berharap akan ada feedback dari PT Sembada sebagai pengguna hasil riset BRIN. “Hal ini penting untuk mengetahui aplikasi perkembangan teknologi mineral blok. Untuk penyempurnaan teknologi ini pada masa yang akan datang,” tegas Tri.

Sementara itu, Gunawan selaku Periset dari PR Peternakan BRIN mengatakan kandungan mineral blok selalu diperbaiki melalui fortifikasi, atau penambahan seperti makro alga dan herbal.

“Ada fungsi tertentu yang menjadikan ternak merasa lebih nyaman apabila mengkonsumsinya. Kandungan herbal seperti kunyit, temu lawak, dan temu ireng, sudah kami produksi,” tegas Gunawan.

Direktur PT Sembada Ari Wibowo menyebut kerja sama dengan BRIN membawa manfaat besar bagi peternak PT Sembada.

“Kegiatan bersama BRIN banyak yang dapat diimplementasikan. Dukungan dari para ahli diperlukan, karena peternakan domba di sini masih membutuhkan tambahan pengetahuan dan riset,” paparnya.

Selain itu, menurutnya program peternakan domba masih banyak memerlukan sentuhan teknologi. “Kami perlu ilmu baru untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi peternakan. Baik dari sisi pengembangan pakan, maupun budidaya,”kata Ari.

Ia menilai pakan menjadi kunci, sebab 70% biaya produksi untuk pakan. “Kita harus bisa menghadirkan pakan yang efisien dengan nutrisi tinggi. Diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi ternak,” ujarnya.

Dari sisi budidaya, Ari membutuhkan teknik budidaya untuk perbanyakan populasi domba, sehingga program breeding menjadi lebih efektif.

“Riset mineral blok dari BRIN ini sangat dibutuhkan, karena pola budidaya ternak di Indonesia ini umumnya berada di kandang. Dibutuhkan tambahan mineral yang tidak bisa didapatkan ternak, dibandingkan jika dilepas di alam,” jelas Ari.

Ke depan, riset bersama antara BRIN dan PT Sembada bukan hanya sebatas untuk perkembangan formulasi dan lisensi.

“Harapannya dengan adanya teknologi tepat guna dapat dikembangkan peralatan untuk produksi mineralnya. Saya berharap juga agar mineral blok dapat diproduksi secara komersial, dan disebarluskan ke peternak,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author