BRIN dan PT Esta Indonesia Kolaborasi Riset Tingkatkan Ekspor Sarang Burung Walet

TechnologyIndonesia.id – Indonesia merupakan negara produsen utama sarang burung walet dunia. Namun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan, antara lain implementasi food safety management system, ketertelusuran produk hingga ke rumah walet, serta perbedaan standar heat treatment di tiap negara tujuan ekspor.

Menghadapi tantangan tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Proses dan Produk (PRTPP) bersama PT Esta Indonesia menjalin kerja sama riset untuk meningkatkan produksi dan ekspor sarang burung walet.

Dian Rochayati, Direktur Kepatuhan Regulasi dan Departemen Ekspor PT Esta mengatakan bahwa sarang burung walet bukan hanya komoditas pangan mewah, tapi berpotensi besar sebagai bahan baku industri biofarmasi, kosmetik, dan pangan fungsional.

“Namun, pengembangan ini membutuhkan dukungan riset dan inovasi yang kuat,” ujar Dian dalam webinar NgajiTekProp Seri #20 dengan tema Riset Bersama Sarang Burung Walet, Rabu (07/05/2025).

Selama ini PT Esta Indonesia yang telah berpengalaman dalam ekspor dan pengolahan sarang burung walet menyadari pentingnya kolaborasi dengan lembaga riset dalam menghimpun data ilmiah yang mendukung posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri ini.

Termasuk di dalamnya, riset kandungan aktif sarang burung walet seperti asam sialat, protein, dan berbagai senyawa bioaktif lainnya yang menjadi nilai tambah produk ini di pasar global.

“Kami percaya, hanya dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan peneliti, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi sarang burung walet dunia,” tutur Dian.

Sementara itu, Suratno periset PRTPP BRIN dalam paparannya menyampaikan PRTPP telah memiliki fasilitas dan periset yang mumpuni untuk mendukung pengembangan proses dan produk turunan sarang burung walet. Mulai dari tahap karakterisasi, uji stabilitas, hingga formulasi produk.

“BRIN tidak lagi hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga mendorong co-creation bersama pelaku industri. Riset harus menjawab kebutuhan konkret di lapangan dan menghasilkan inovasi yang bisa langsung diadopsi oleh masyarakat dan dunia usaha,” jelas Suratno.

Pihaknya juga menjelaskan dalam skema riset bersama ini, BRIN menawarkan model kolaboratif yang memungkinkan terjadinya pengembangan produk secara simultan antara peneliti dan pelaku industri.

Beberapa fokus riset yang akan dikembangkan, meliputi penelitian kandungan dan stabilitas senyawa bioaktif SBW berdasarkan asal geografis. Optimasi metode heat treatment yang sesuai standar internasional namun mempertahankan kandungan fungsionalnya.

“Kemudian formulasi produk inovatif berbasis SBW untuk aplikasi di sektor farmasi, kosmetik, dan pangan,” terangnya. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author