Universitas Mulawarman Awali Groundbreaking Proyek 4in1

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir hadir dalam Groundbreaking Proyek 4in1 di Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur. Groundbreaking yang ditandai suara sirine dan pemecahan kendi tersebut mengawali pelaksanaan proyek yang didanai oleh Islamic Development Bank (IsDB) sejak kerja sama ditandatangani pada tahun 2016.

Melalui hard program 4in1 Project, Project Implementation Unit (PIU) Unmul akan membangun tujuh infrastruktur, meliputi Laboratorium Riset Farmasi, Science Learning Center, Laboratorium Terintegrasi, ICT Center, Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, serta renovasi landscape dan trotoar di lingkungan kampus.

Menristekdikti mengungkapkan, selama ini IsDB sudah banyak berperan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Bahkan, nilai proyek untuk hard program pembangunan infrastruktur di PIU Unmul mencapai USD29,5 juta atau senilai Rp 324,118 miliar. Sementara hard program untuk pengadaan barang dan peralatan dialokasikan sebesar USD 12,83 juta.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Nasir mengingatkan agar pengawasan selama proses pembangunan dilakukan secara ketat. Pasalnya, pembangunan yang ditargetkan selesai dalam kurun waktu 22 bulan itu rawan terjadi masalah. Pengawasan ini akan dilakukan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pihak kejaksaan (tinggi), dan tim teknis PIU Unmul.

“Pengawasan penting, karena berpengaruh terhadap kecepatan pembangunan sesuai dengan rencana. Saya berharap pembangunan akan berjalan dengan baik, terlebih proyek bersama IsDB ini termasuk yang tercepat, 2,5 tahun sudah bisa groundbreaking,” ujar Menteri Nasir dalam sambutannya, Kamis (6/8/2018).

Proyek 4in1 di Unmul dan tiga perguruan tinggi lainnya yang masuk dalam proyek 4in1 IsDB ini juga sudah terintegrasi dengan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Kemenristekdikti. “Jadi saya tidak akan lagi harus datang ke Unmul, tetapi kami bisa melakukan monitor pergerakan pembangunannya terus-menerus melalui SIMonev tersebut. Saya harapkan dalam masa dua tahun proyek ini sudah selesai,” lanjutnya.

Pelaksanaan proyek 4in1 bertujuan untuk mempersiapkan pendidikan tinggi era revolusi industri 4.0 sesuai dengan potensi dan keunggulan daerah, serta menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing.

Rektor Unmul, H. Masjaya menjelaskan, alokasi dana yang dikucurkan dalam proyek cukup besar sehingga monitoring dan pengawasan menjadi hal yang krusial. Total dana 4in1 Project di PIU Unmul, baik dari IsDB maupun dana dari pemerintah mencapai sebesar USD51,4 juta atau senilai Rp700 miliar.

“Sekarang tugas kita semua, dengan alokasi dana yang besar adalah mengawasi dan melihat sehingga apa yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya, termasuk melaksanakan berbagai aktivitas ranah unggulan Unmul,” ucap Rektor Unmul.

Selain pembangunan infrastruktur melalui hard program, 4in1 Project juga memberikan kesempatan kepada dosen untuk meningkatkan kapasitasnya melalui soft program diantaranya berupa staff development dengan menambah jumlah dosen berkualifikasi S-3, pengembangan kurikulum, dan konsorsium riset. Alokasi untuk soft program ini mencapai USD 5,52 juta.

Vice Direktur PIU Unmul sekaligus Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Unmul, Bohari Yusuf mengatakan, Unmul yang diproyeksikan sebagai Center of Excellence (CoE) Tropical Studies telah mengirim sebanyak 22 orang dosennya ke berbagai perguruan tinggi terbaik dunia untuk menempuh studi tingkat lanjut dengan bidang yang relevan. Tak hanya itu, kualitas penelitian juga dilakukan melalui konsorsium riset dengan tiga perguruan tinggi lain.

“Laboratorium terintegrasi yang dibangun nanti akan dilengkapi alat-alat tercanggih dan fasilitas terbaik di perguruan tinggi di Kalimantan Timur. Sedangkan Science Learning Center fokus untuk pengembangan ilmu sains dasar, tidak hanya dari Fakultas MIPA tetapi juga jurusan lain yang berhubungan dengan ilmu-ilmu seperti matematika, fisika, dan kimia,” tutur Bohari.

4in1 Project merupakan kerja sama IsDB dan Kemenristekdikti mencakup pembangunan CoE di empat perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Selain Unmul yang menjadi CoE Tropical Studies, tiga PTN lainnya adalah Universitas Jember (Unej) sebagai CoE Bioteknologi, Universitas Negeri Malang (UM) sebagai CoE Learning Innovation, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sebagai CoE Food Security. Dalam waktu dekat, ketiga perguruan tinggi tersebut juga akan melakukan groundbreaking pembangunan infratruktur 4in1 Project.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author