Menristekdikti, Mohammad Nasir (tengah) didampingi Wakil Gurbernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Dirjen Penguatan Inovasi, Jumain Appe saat membuka Inovator Inovasi Indonesia Expo 2017 di Grand City Surabaya, Kamis (19/10). Foto Timeh Harahap/Kemenristekdikti
Technology-Indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2017 di Grand City Convex, Surabaya pada 19-22 Oktober 2017. Pameran di pusat perbelanjaan ini bertujuan mendekatkan inovasi ke masyarakat.
Menristekdikti, Mohamad Nasir menuturkan, pameran I3E merupakan upaya memperkenalkan dan memperlihatkan pada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki startup yang mampu menghasilkan produk-produk bermutu dan berdaya saing. Perhelatan ini juga bertujuan menumbuhkan iklim yang kondusif bagi pengembangan inovasi di tanah air.
“Lebih penting lagi, karya inovasi harus dipertemukan dengan dunia bisnis agar memberi nilai tambah dan menjaga kesinambungan inovasi. Tanpa kolaborasi dengan bisnis, karya inovasi hanya akan dicatat di laboratorium atau kampus tanpa memberi manfaat nyata bagi masyarakat maupun inovatornya,” tutur Menristekdikti saat membuka pameran I3E di Surabaya, Kamis (19/10/2017).
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM, 2016) menunjukkan, pertumbuhan entrepreneur Indonesia masih sangat kecil yaitu 1,6% dari populasi penduduk Indonesia. Di negara-negara ASEAN, seperti Singapura, jumlah wirausahanya tercatat sebanyak 7% dari jumlah penduduk. Sedangkan Malaysia 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%.
“Sudah saatnya Indonesia harus berlari cepat untuk mengejar ketertinggalan,” ucap Menristekdikti.
Untuk itu, Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti secara konsisten berupaya menumbuhkan, membina, memfasilitasi, dan mengembangkan PPBT atau startup inovasi teknologi di Indonesia. Startup tersebut mendapatkan seed funding berupa intensif dan program pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Pemerintahan Indonesia saat ini memiliki target mencetak 1000 startup dan telah dimulai,” ungkapnya.
Melalui program insentif sejak 2015, Kemenristekdikti kini telah mengembangkan 661 startup baru. Startup yang didukung Kemenristekdikti tahun 2015 berjumlah 52 startup, 2016 berjumlah 151 startup, dan 2017 berjumlah 458 startup.
Ekshibisi yang diikuti 457 startup inovasi teknologi ini akan menjadi wahana strategis untuk menjembatani produk-produk yang siap komersil dari para startup dengan para investor yang tertarik untuk berinvestasi, memproduksi dan memasarkan produk.
Selain pameran, peserta mendapat kesempatan meningkatkan kapasitas dan menggali kesempatan berbisnis. Selama pameran, diadakan seminar dan talk show, diantaranya mengenai branding, online marketing, paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), standar mutu, serta strategi menembus pasar ritel modern. Di sesi terakhir, Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan memaparkan langkah-langkah Pemkot Surabaya dalam inovasi untuk menggerakkan kewirausahaan bagi generasi muda.
Peserta juga bisa bertemu dan mempresentasikan karyanya di hadapan investor dari berbagai perusahaan keuangan dalam sesi Business Pitching. Bagi mahasiswa dan masyarakat umum diadakan Kompetisi Inovasi Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
“Harapan Kami, setelah mengikuti expo ini, peserta mendapat bekal untuk membangun aspek bisnis dari inovasi yang dirintis. Ini penting agar ada insentif bagi masyarakat untuk terus mengembangkan inovasi,” pungkas Menristekdikti.