KTN 2016 Perkuat Peran dan Eksistensi Teknologi

JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2016 pada 25-27 Juli 2016 di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta.  Kongres bertema “Inovasi Teknologi untuk Kejayaan Bangsa dan Negara” ini menunjukkan peran pentingnya teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia.

KTN 2016 bertujuan menyiapkan bahan masukan kebijakan teknologi secara mikro dan makro kepada pemerintah untuk perumusan kebijakan teknologi nasional energi, pangan, dan maritim. Kongres teknologi pertama berskala nasional ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun BPPT ke-38 dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21.

Kepala BPPT Unggul Priyanto berharap KTN 2016 dapat memberikan rekomendasi teknologi yang diperlukan dalam memperkuat peran dan eksistensi teknologi untuk mendukung pengembangan industri nasional, peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. “Hal ini sesuai dengan Program Nawacita pemerintah dan RPJMN Tahap III 2015-2019,” papar Unggul dalam sambutan pelaksanaan KTN 2016 di Jakarta, (25/7/2016).

Dalam kongres ini dilaksanakan beragam kegiatan seperti sidang, business gathering, presentasi poster, dan pameran teknologi. BPPT juga meluncurkan dua buku yaitu Outlook Energy BPPT 2016 di hari pertama dan Outlook Teknologi Pangan di hari kedua.

“Buku Outlook Energy BPPT 2016 memuat analisa kepakaran BPPT terkait kebutuhan dan penyediaan energi, serta infrastruktur energi jangka panjang dengan mempertimbangkan potensi cadangan dan sumber daya energi, pertumbuhan ekonomi, serta faktor-faktor yang berpengaruh lainnya,” kata Unggul.

Buku ini menyajikan menyajikan rekomendasi dari sisi teknologi terkait penggunaan sumber energi untuk suplai kebutuhan energi di sektor transportasi, kelistrikan, rumah tangga, dan industri. “Selain itu, akan dibahas teknologi efisien dan ramah lingkungan serta berkelanjutan,” lanjutnya.

Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BPPT. “Kongres ini sangat penting dalam pengembangan iptek yang menjadi kunci dalam peningkatan daya saing bangsa,” ungkap Puan.

Puan berharap hasil KTN fokus terhadap penerapan teknologi yang efektif, efisien dan tepat guna serta mampu hasilkan inovasi teknologi yang dapat diimplementasikan oleh bangsa.

Sementara itu, Ketua Pelaksana KTN 2016, Eniya Listiyani Dewi mengatakan kegiatan persidangan dalam kongres akan dilakukan pada topik yang bersifat makro dan mikro. Sidang sesi makro diharapkan menghasilkan rekomendasi untuk mendukung percepatan pembangunan nasional. Sidang sesi mikro membahas fokus teknologi yang dapat diterapkan dalam kebijakan nasional guna penyelesaian permasalahan pembangunan nasional.

Dalam KTN digelar business gathering yang mempertemukan penyedia teknologi dengan pelaku usaha. Eniya dalam keterangan persnya berharap pertemuan ini dapat dimanfaatkan untuk saling menjajaki kerjasama penerapan teknologi.

Pada  KTN 2016 juga dilaksanakan penandatanganan 10 MOU dan 17 kontrak dan perjanjian kerjasama penerapan teknologi antara BPPT dengan kalangan industri dan pemerintah daerah. Kerjasama ini menjadi bukti nyata kontribusi teknologi dalam pembangunan, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author