Kemenristekdikti Gelar Sosialisasi Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan (Kemenristekdikti) menggelar Sosialisasi Rancangan Permenristekdikti mengenai Manajemen Inovasi Perguruan Tinggi (MIPT). Sosialisasi ini merupakan implementasi dari rekomendasi workshop tindak lanjut Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti pada 29 Januari 2019 di Jakarta.

Dalam kegiatan ini juga disosialisasikan tata cara pengisian borang data inovasi perguruan tinggi secara daring untuk keperluan pemeringkatan perguruan tinggi sebagai amanat yang ada dalam Rapermenristekdikti tersebut. Borang tersebut juga akan digunakan sebagai bahan untuk penetapan Anugerah Widyapadhi di acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 pada 10 Agustus 2019 di Denpasar, Bali.

Ophirthus Sumule, Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti mengatakan organisasi manajemen inovasi di perguruan tinggi salah satu intinya untuk mengukur sejauh mana sebuah perguruan tinggi melakukan inovasi. Untuk itu perguruan tinggi harus mengisi borang data inovasi secara daring yang akan digunakan oleh kemenristekdikti dalam menetapkan pemeringkatan perguruan tinggi.

“Pemeringkatan ini sangat penting karena itu menggambarkan kualitas manajemen dari perguruan tinggi itu, yang nanti akan menjadi bahan penilaian bagi masyarakat saat anak atau keluarga mereka mau masuk perguruan tinggi,” tutur Ophirtus dalam acara sosialisasi Rapermenristekdikti mengenai MIPT di Jakarta pada Rabu (6/3/2019).

Kegiatan sosialisasi, lanjutnya, untuk memberi pemahaman bagi perguruan tinggi mengenai organisasi manajemen inovasi dan data-data menjadi indikator yang perlu mereka isi. Indikator-indikator ini, nantinya menjadi dasar untuk bisa menetapkan kebijakan tentang pemeringkatan perguruan tinggi secara nasional. Sosialisasi ini telah dilakukan untuk perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, Aceh, Jakarta, dan akan dilaksanakan di wilayah-wilayah lain.

“Kita mengharapkan paling tidak mendapatkan gambaran bagaimana posisi perguruan tinggi kita khususnya dalam konteks bagaimana mereka memahami inovasi dan apa yang mereka lakukan secara nasional,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III Jakarta, Muhamad Samsuri mengatakan pada prinsipnya LL Dikti sesuai Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2018 menjadi satuan kerja di bawah Kemenristekdikti.

“Artinya, kami eksekutor tentang kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kemenristekdikti. Dalam konteks penguatan inovasi LL Dikti wilayah III mendukung program tersebut. Kita ingin perguruan tinggi di LL Dikti wilayah III bisa menangkap proses pemeringkatan yang dilakukan,” tuturnya.

Secara substansial, lanjutnya, untuk mendorong penguatan inovasi LL Dikti Wilayah III juga melakukan gerakan-gerakan yang sifatnya kebijakan. Agar perguruan tinggi swasta banyak berinovasi, pihaknya membuat semacam komitmen kinerja. “Sejauh mana mereka berkomitmen membuat rencana kira-kira di tahun ini bisa melahirkan produk inovasi berapa banyak,” lanjutnya.

Menurut Samsuri, pendekatan ini sifatnya soft skill, karena LL DIKTI sifatnya memberikan layanan untuk mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi. Sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) mutu diukur dari 24 standar yang terbadi dalam 3 klaster standar yaitu mutu dari aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Inovasi ini adalah kombinasi dari penelitian dan pengabdian masyarakat,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author