Empat Peneliti Ahli Utama BRIN Dikukuhkan Jadi Profesor Riset

TechnologyIndonesia.id – Di pengujung tahun 2024, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengukuhkan empat peneliti ahli utama BRIN menjadi profesor riset baru.

Keempat peneliti tersebut adalah Ocky Karna Radjasa dari Pusat Riset Laut Dalam, Yanuandri Putrasari dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas, Danang Surya Candra dari Pusat Riset Geoinformatika, dan Andri Hardiansyah dari Pusat Riset Sistem Nanoneknologi.

Mereka merupakan peneliti dengan kepakaran mikrobiologi laut, teknik otomotif, teknologi pengolahan data awal penginderaan jauh, dan nanomaterial fungsional. Upacara pengukuhan sekaligus orasi ilmiah empat profesor riset BRIN tersebut dilakukan dalam sidang terbuka, di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta, pada Rabu (11/12/2024).

Orasi ilmiah pertama disampaikan Ocky Karna Radjasa dengan judul “Re-orientasi Riset Bioprospeksi Mikroorganisme Laut Indonesia: dari Laut Dangkal Menuju Laut Dalam Berbasis Genom”. Dalam paparannya, Ocky menggarisbawahi pentingnya eksplorasi mikroorganisme simbion laut sebagai sumber senyawa bioaktif yang berpotensi besar untuk aplikasi medis dan industri.

Dengan 68 persen wilayah perairan Indonesia merupakan laut dalam, mikroorganisme ekstremofil menjadi fokus utama risetnya untuk menghasilkan metabolit sekunder bernilai tinggi. Pendekatan inovatif yang memadukan metode kultur mikroba, penambangan genom, dan biologi sintetis menjadi solusi untuk eksploitasi yang berkelanjutan.

“Riset ini menawarkan cara transformatif untuk menemukan senyawa baru tanpa merusak ekosistem laut. Kontribusi penelitian ini tidak hanya mendukung keberlanjutan sumber daya laut, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam riset bioprospeksi global,” kata Ocky.

Selanjutnya, Yanuandri Putrasari menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Implementasi Kontrol Injeksi Bahan Bakar Alternatif untuk Mendukung Program Net Zero Emission”. Yanuandri menekankan pentingnya inovasi dalam kontrol injeksi bahan bakar alternatif untuk mendukung pencapaian net zero emission (NZE).

“Dengan melimpahnya sumber bahan bakar alternatif di Indonesia, riset ini menjadi krusial untuk memastikan penggunaannya sesuai spesifikasi dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara efektif,” ujar Yanuandri.

Riset kontrol injeksi bahan bakar alternatif mengintegrasikan teknologi kontrol, kecerdasan buatan (AI), dan energi, yang sejalan dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Aplikasi teknologi ini berpotensi mendukung kemajuan infrastruktur otomotif nasional sekaligus memenuhi target pengurangan emisi karbon yang dicanangkan pemerintah,” tambah dia.

Tantangan utamanya, sebut Yanuandri, meliputi penguasaan teknologi kontrol pembakaran berbasis model fisik dan statistik serta ketergantungan pada komponen impor. Meski demikian, teknologi seperti vehicle-to-everything (V2X) dan regulasi seperti pajak karbon diharapkan mendorong pengembangan teknologi kontrol injeksi sebagai solusi transisi menuju NZE di Indonesia.

Selanjutnya orasi ilmiah dari Danang Surya Candra berjudul “Kontribusi Citra Satelit Multi-Resolusi Tutupan Awan Minimum Akurasi Tinggi untuk Mendukung Ketersediaan Data Siap Pakai di Indonesia”.

Danang memaparkan pentingnya citra satelit multi-resolusi dengan tutupan awan minimum untuk mendukung ketersediaan data siap pakai di Indonesia. Teknologi ini berperan penting dalam berbagai sektor seperti pemetaan, pengelolaan bencana, dan sistem monitoring hutan nasional (SIMONTANA).

Metode deteksi awan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan model deep learning telah dia kembangkan untuk citra satelit resolusi tinggi dan sangat tinggi. “Metode ini mampu mengatasi keterbatasan jumlah kanal pada citra satelit dan menghasilkan akurasi tinggi untuk deteksi multikelas awan,” ungkap Danang.

Hasil riset ini telah diimplementasikan melalui hilirisasi iptek, seperti mosaik tile-based citra satelit SPOT 6/7 untuk seluruh wilayah Indonesia. Teknologi ini telah dimanfaatkan oleh berbagai kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi untuk penataan ruang, pemetaan, dan penelitian strategis di berbagai bidang.

Orasi ilmiah terakhir akan disampaikan Andri Hardiansyah bertajuk “Aplikasi Material Komposit Nano Graphene dalam Bidang Nanobioteknologi Kesehatan dan Lingkungan”.

Orasinya memaparkan aplikasi material komposit nano graphene dalam bidang nanobioteknologi kesehatan dan lingkungan. Material ini berpotensi mengatasi tantangan seperti pendeteksian molekul DNA, pengantaran obat tertarget, serta rehabilitasi lingkungan melalui teknologi berbasis nanomaterial.

“Material graphene, seperti graphene oksida (GO) dan reduced graphene oksida (RGO), memiliki sifat fisikokimia unggul dan toksisitas rendah, menjadikannya ideal untuk inovasi nanoteknologi. Kombinasi graphene dengan nanomaterial plasmonik, magnetik, atau semikonduktor dapat meningkatkan performa material dalam aplikasi sensor, scaffolds jaringan, dan adsorben limbah,” tutur Andri.

Pengembangan material komposit nano graphene ini mendukung RIRN 2017-2045 dan Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk menciptakan perangkat teknologi unggul dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan di Indonesia.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author