TechnologyIndonesia.id – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Kab. Beltim) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Nota Kesepakatan untuk melaksanakan 25 program riset dan inovasi dalam kurun waktu 2025–2029.
Acara penandatanganan ini berlangsung di Gedung BJ. Habibie, Jakarta, pada Senin (6/1/2024), dengan menghadirkan Bupati Belitung Timur, Burhanudin, dan Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi.
Dalam sambutannya, Burhanudin menekankan pentingnya riset dan inovasi, terutama di sektor perhubungan laut. Ia mengungkapkan potensi besar wilayah Belitung Timur sebagai hub logistik dan transportasi, mengingat lokasinya yang strategis dan dekat dengan Singapura.
“Jika Beltim dapat difungsikan sebagai hub, hal ini akan mendorong kemajuan ekonomi nasional. Namun, diperlukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan serta kajian mendalam terkait penguatan ekonomi dan otonomi daerah,” ujar Burhanudin.
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN,Yopi, menyampaikan harapannya agar kerja sama ini memberikan dampak positif bagi Kabupaten Belitung Timur. Ia juga menyoroti keberadaan tiga Indikasi Geografis (IG) di wilayah tersebut, yaitu kopi, madu (stingless bee), dan sukun.
“Pemda perlu memperkuat pengelolaan Kekayaan Intelektual, baik dalam bentuk budaya maupun produk,” tambah Yopi.
Nota Kesepakatan ini menjadi pedoman bagi kedua pihak dalam melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan berbagai invensi serta inovasi di Kabupaten Belitung Timur. Tujuan utama kerja sama ini adalah menyinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki kedua pihak guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.
Dengan adanya kolaborasi ini, Kabupaten Belitung Timur diharapkan dapat semakin berkembang sebagai daerah yang unggul dalam riset, inovasi, dan pengelolaan potensi lokal. (Sumber brin.go.id)