Indonesia dan Amerika bersepakat meningkatkan kerjasama riset dan tukar-menukar dosen. Khususnya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi di kedua negara yang bertujuan untuk saling berbagi keahlian, sumber daya manusia dan inisiatif penelitian bersama.
“Dengan beasiswa dari Pemerintah Indonesia kita mengirimkan sebanyak 98 dosen S2 dan S3 ke belajar sains, teknik, dan pertanian di Amerika,” kata Direktur Direjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Djoko Santoso kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/4).
Djoko Santoso melanjutkan kerjasama dengan Amerika di bidang pendidikan ini dalam upaya mengimplementasi mobilitas masyarakat Indonesia dan Amerika semakin meningkat baik untuk belajar maupun untuk melakukan riset bersama.
“Amerika negara besar, demikian juga Indonesia tentu ingin mencari teman untuk membangun. Kalau sekarang ini Indonesia mengirimkan orang untuk belajar di Amerika maka Indonesia juga bisa menjadi tempat belajar bagi Amerika,” kata Djoko.
Saat ini pendidikan tinggi Amerika yang sudah menawarkan kerjasamanya adalah University of Hawaii-Manoa yang telah sepakat memberikan bantuan kepada mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi S2 dan S3 dan dari Portland State University di Oregon yang merencanakan program beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.
Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Dr.Ir.H. Musliar Kasim, mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik dan pertumbuhan tersebut hanya dapat dipertahankan dengan meningkatkan sumber daya manusia.
Kerjasama di Indonesia Amerika di bidang pendidikan tinggi di dirancang oleh Dewan Kerjasama Indonesia-Amerika Serikat untuk Kemitraan Pendidikan Tinggi (US Joint Council on Higher Education Partnership. Dewan Kerjasama ini akan mengkordinasikan pertemuan antara perwakilan dari 13 Universitas di Amerika dengan 16 pendidikan tinggi di Indonesia.
