JAKARTA – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan delapan lembaga litbang menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2016. Kemenristekdikti juga memberikan apresiasi kepada industri yang telah memanfaatkan hasil litbang PUI serta Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) yang dinilai telah menunjukkan kinerja yang baik (utama).
Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo mengatakan pembinaan litbang PUI tahun 2016 sebanyak 27 PUI, melampui target yang ditetapkan yaitu 20 PUI. Selain itu, PUI juga sudah banyak menunjukkan keberhasilan.
“Kita telah mencapai 253 undangan dari PUI untuk menjadi pembicara dan pemakalah pada konferensi internasional. Ada 291 publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi, sebanyak 149 publikasi dalam jurnal internasional,” kata Patdono pada acara Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tahun 2016, di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, pada Kamis (22/12/2016).
Keberhasilan lainnya adalah adanya 33 lulusan S3 sesuai dengan fokus riset unggulan, tercapainya 40 paten yang branded maupun terdaftar, 196 kerjasama riset tingkat nasional dan internasional, serta 1.014 kerjasama non riset pada basis keunggulan lembaga.
“Yang paling penting, sudah ada 128 kontrak bisnis dengan pihak industri dalam rangka hilirisasi produk unggulan lembaga,” papar Patdono.
Delapan lembaga litbang menjadi Pusat Unggulan Iptek 2016 adalah Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN); Pusat Penelitian Bio Material, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP); Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI; Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI; Balai Penelitian Tanaman Palma, Kementerian Pertanian (Kementan); Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK); serta Balai Besar Industri Agro, Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Penghargaan juga diberikan terhadap enam industri yang telah memanfaatkan hasil litbang PUI yaitu PT Garasindo Technology memanfaatkan hasil litbang PUI sistem control automatic; PT Kimia Farma yang memanfaatkan dan mengembangkan hasil litbang PUI Radio Biomolekul BATAN; PT Singa Mas Indonesia yang memanfaatkan dan mengembangkan hasil litbang PUI teh dan kina bersama PT Reseach Perkebunan Nusantara; PT Petro Kimia Gresik yang memanfaatkan dan mengembangkan hasil litbang PUI tanaman padi dengan Kementan; PT Global Geolob industri memanfaatkan dan mengembangkan hasil litbang PUI karet bersama PT Reseach Perkebunan Nusantara; serta PT LEN Industri (Persero) yang memanfaatkan dan mengembangkan hasil litbang PUI Broadband Wireless Access bekerjasama dengan ITB.
Penghargaan terhadap BPPD Berkinerja Utama tahun 2016, diberikan kepada BPPD propinsi Riau untuk penguatan dalam inovasi sagu; BPPD propinsi Lampung untuk penguatan inovasi turunan beras siger berupa makanan kesehatan; BPPD propinsi Jawa Timur untuk penguatan dalam inovasi peralatan tepat guna; BPPD propinsi Kalimantan Timur untuk penguatan dalam implementasi SIDA pada pusat diseminasi iptek.
Selain itu dilakukan penyerahan sertifikat akreditasi pranata litbang dari Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian & Pengembangan (KNAPPP) tahun 2016. Penerima sertifikat akreditasi pranata litbang tahun 2016 adalah Balai Riset dan Standarisasi Industri, Padang, Kementerian Perindustrian; Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigment (MRCPP), Universitas Ma Chung; Balai Riset dan Standardisasi Industri, Banjar Baru, Kementerian Perindustrian; Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manado, KLHK; dan Dexa Laboratories of Bio Molecular Science, PT Dexa Medica.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan masterplan oleh 23 lembaga litbang yang dibina sebagai PUI untuk tahun 2017-2019.