4 Program Prioritas Kemenristekdikti untuk Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi

alt
 
Jakarta, technology-indonesia.com – Mutu sebagian besar perguruan tinggi (PT) dan program studi (prodi) di Indonesia masih memprihatinkan dan memerlukan penanganan serius serta sistematis. Untuk itu, Kemenristekdikti melalui Direktorat Penjaminan Mutu merancang empat program prioritas untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dan kompetensi lulusannya. 
 
Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Aris Junaidi memaparkan keempat program prioritas tersebut adalah Program Asuh PT Unggul, Program Penguatan Kopertis, Klinik Sistem Penjaminan Mutu Internal, dan Uji Kompetensi Kelulusan. “Keempat program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu perguruan tinggi serta prodi di Indonesia,” kata Aris dalam dalam acara Coffee Morning dengan awak media, di Jakarta pada Jumat (5/5/2017).
 
Program Asuh PT Unggul bertujuan meningkatkan layanan, menumbuhkan budaya serta meningkatkan mutu prodi melalui sistem penjaminan mutu internal (SPMI). “Perguruan tinggi unggul (terakreditasi A) diberi kesempatan mengajukan proposal untuk membina PT dan prodi yang masih baik (terakreditasi C) agar berkembang menjadi PT/prodi unggul melalui implementasi SPMI,” papar Aris. 
 
Pada 2017, Direktorat Penjaminan Mutu menerima 34 proposal dan menetapkan 26 PT Asuh yang akan mengasuh 1-3 PTS Asuhan. Masing-masing PT Asuh minimal membina 20 prodi. Total prodi yang mendapatkan Layanan Mutu Prodi dalam program ini sebanyak 520 prodi.
 
Perguruan tinggi yang ditetapkan menjadi PT Asuh adalah Universitas Negeri Padang, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Bandung, STIE Perbanas, Universitas Gunadarma, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Indonesia, Universitas Lampung, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Kristen Petra, Universitas Sebelas Maret, Universitas Telkom, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Institut Teknologi Bandung, Universitas Soegijapranata, Universitas Indonesia, Univesitas Mercubuana, Universitas Hasanuddin, Politeknik Negeri Semarang, dan Universitas Jember.
 
Menurut Aris, perguruan tinggi yang menerima hibah asuh lebih banyak membangun sistem dan implementasi SPMI sehingga bisa terinspirasi dan tumbuh internally driven. “Harapannya pasca program asuh ini, prodi yang diasuh bisa mandiri dan meningkat kualitasnya,” lanjutnya.
 
Selanjutnya adalah Program Penguatan Kopertis yang merupakan program peningkatan mutu prodi SPMI dengan menyusun model kerja penjaminan mutu di Kopertis. Progam ini memudahkan Direktorat Penjaminan Mutu untuk menyebarluaskan, mendiseminasikan, dan mengimplementasikan SPMI sehingga tercipta budaya mutu di setiap prodi.
 
Pada 2017, Direktorat Penjaminan Mutu menerima 14 proposal dan menetapkan 14 Kopertis penerima program dengan minimal 12 prodi setiap Kopertis. Total prodi yang mendapatkan Layanan Mutu Prodi sebanyak 168 prodi.
 
Program ketiga, Klinik SPMI yang memberikan layanan informasi secara interaktif bagaimana membangun budaya mutu. Konsultasi tentang SPMI bisa diakses melalui spmi.ristekdikti.go.id/klinikspmi. Saat ini Klinik SPMI sudah dikembangkan menjadi aplikasi mobile dengan 235 fasilitator pusat maupun wilayah.
 
Program terakhir adalah Uji Kompetensi Lulusan yang ditujukan untuk menjamin lulusan pendidikan tinggi yang kompeten dan terstandar secara nasional. Direktorat Penjaminan Mutu saat ini sudah melakukan uji kompetensi untuk bidang kesehatan dan pendidikan.
 
Manfaat uji kompetensi nasional bidang kesehatan untuk menyaring tenaga kesehatan Indonesia yang kompeten untuk memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat. Prinsip utamanya untuk keselamatan pasien dan mendorong perbaikan kurikulum serta proses pembelajaran bagi institusi pendidikan.
 
Keempat program prioritas ini menurut Aris merupakan mata rantai yang saling terkait dalam meningkatkan layanan, menumbuhkan budaya serta meningkatkan mutu prodi melalui penguatan SPMI, yang dilaksanakan melalui program pengasuhan, selanjutnya diuji secara nasional sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author