Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan

Judul : Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan
Editor : Effendi Pasandaran, Muhammad Syakir, Rusman Heriawan, dan Muhammad Prama Yufdy
Penerbit : IAARD Press, 2017
Tebal : viii + 431 halaman

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ciri utama pertanian modern dan berkelanjutan adalah implementasi pembangunan pertanian berbasis kekuatan dan kemampuan inovasi sehingga memiliki keunggulan efisiensi dan daya saing sesuai dengan tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Implementasi konsep pertanian modern dengan memadukan konsep modernisasi pertanian dapat menjadi alternatif strategi untuk terus mendorong pertumbuhan pertanian. Konsep ini berprinsip pada keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan ekologi secara berkelanjutan.

Upaya percepatan implementasi pembangunan pertanian modern dan berkelanjutan memerlukan beragam inovasi tepat guna dan futuristik guna membangun precision agriculture di sepanjang rantai pasok dari hulu hingga hilir. Pembangunan pertanian modern memiliki karakteristik berdaya saing tinggi dan inklusif yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, berkontribusi bagi perbaikan kesejahteraan petani. Serta, mampu mewujudkan keberlanjutan sistem pangan dan pertanian serta memperkuat ketahanan pangan, air dan energi.

Pembangunan pertanian Indonesia saat ini dan ke depan diarahkan pada sistem pertanian bioindustri berkelanjutan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Implementasi sistem pertanian ini sangat relevan dengan spirit dan upaya mewujudkan pertanian modern berkelanjutan.

Pertanian bioindustri merupakan kegiatan bio based economy untuk kesejahteraan manusia melalui proses produksi, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya hayati dengan berorientasi pada peningkatan nilai tambah, keberlanjutan, dan kelestarian sumberdaya alam. Proses produksi dilaksanakan secara efisien, efektif, dan berkelanjutan, serta didukung kelembagaan yang baik dengan motor inovasi futuristik baik inovasi sosial maupun kelembagaan.

Untuk mencapai hal tersebut dukungan penelitian dan pengembangan sangat penting sebagai prasyarat lahirnya invesi dan terciptanya inovasi. Dalam hal ini, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) memposisikan diri sebagai ”garda terdepan” dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan yang menghasilkan beragam inovasi tepat guna guna mendorong implementasi pembangunan pertanian modern berkelanjutan. Posisi ini memperkuat peran Balitbangtan sebagai “center of excellence” penguatan kemampuan inovasi dan sinergi litbang dengan berbagai Lembaga dan pelaku riset.

Pada Tahun 2017, Balitbangtan memfasilitasi berbagai kajian yang dilaksanakan oleh para peneliti, dikemas dalam satu tema besar: Memperkuat Kemampuan Inovasi Pertanian dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Petani. Kegiatan tersebut menghasilkan tiga buku sintesa kebijakan, salah satunya berjudul Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan.

Buku lumayan tebal ini menghimpun 17 tulisan yang dipilah dalam enam bab tentang hasil buah pikiran dan pengalaman lapangan berbagai pakar dari berbagai disiplin, ilmuwan dan peneliti, serta praktisi terkait pembangunan sektor pertanian. Kristalisasi pembelajaran tersebut dapat membantu membangun sektor pertanian modern berkelanjutan dengan didukung penciptaan dan pengembangan inovasi yang dinamis sesuai permalahan dan tantangan pembangunan pertanian.

Tantangan yang dihadapi saat ini diantaranya adalah sistem pertanian di Indonesia khususnya pertanian rakyat belum ada pada lintasan yang tepat untuk menuju pertanian modern. Indonesia juga masih menghadapi permasalahan penyediaan benih tanaman pangan.

Secara umum, tantangan pengembangan inovasi pertanian antara lain permintaan penyediaan pangan yang senantiasa dikejar oleh pertumbuhan populasi, dinamika preferensi konsumen sesuai peningkatan pendapatan, dinamika perubahan iklim global, degradasi sumber daya lahan, dan alih fungsi lahan tanaman pangan.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut bukan berarti pertanian modern menjadi sesuatu yang sulit diwujudkan. Setidaknya ada dua negara maju di bidang pertanian yang bisa dijadikan acuan bagi Indonesia untuk membangun pertanian modern. Kedua negara tersebut adalah Israel yang maju dalam penerapan teknologi dan Korea Selatan dalam sistem kelembagaan pedesaan.

Negara Israel berada di lahan gersang dengan 85% berupa gurun pasir kering dan curah hujan rendah sehingga ketersediaan sumber daya air menjadi kendala utama dalam kegiatan pertanian. Dengan tantangan kondisi alam yang berat, sepertinya pembangunan pertanian di Israel menjadi sesuatu yang mustahil. Namun dengan pendekatan pembangunan pertanian modern, Israel dapat menaklukkan tantangan alam. Saat ini Israel dikenal sebagai negara eksportir produk hortikultura di dunia.

Sementara Korea Selatan yang menghadapi kondisi sulit selepas Perang Korea (1950-1953) dapat bangkit untuk membangun pedesaan melalui gerakan Saemaul Undong atau Gerakan Desa Baru. Gerakan yang disertai Five Year Economic Development Plan 1962-1976 berhasil mengubah wilayah pedesaan menjadi motor dan dasar pembangunan sehingga Korea menjadi salah satu negara maju di dunia.

Indonesia diharapkan dapat membangun pertanian modern yang disesuaikan dengan kondisi agroekosistem, perkembangan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Pembangunan pertanian modern ini membutuhkan dukungan semua pihak terutama dukungan kebijakan dan komitmen politik baik pusat maupun daerah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author