Man’s Defender, Novel Virtual Reality Pertama di Indonesia

alt

Para pembaca novel futuristik akan dimanjakan oleh kehadiran Man’s Defender versi cetak pada bulan Maret 2017. Namun jangan khawatir, Man’s Defender versi buku digital (ebook) sudah dapat dimiliki di aplikasi Scoop. Karya fiksi ini mengusung konsep imajinasi dan teknologi Virtual Reality (VR) untuk menghadirkan pengalaman membaca buku yang lebih nyata seolah-olah sedang berada di dalam dunia fiksi. 
 
Cerita ini mengisahkan seorang remaja yang sering di-bully dan tidak punya teman bernama Alex Rosetti. la merasa putus asa dan menyalahkan segala kemalangannya pada profesi ayahnya, Marco, yang membuat mereka sering berpindah negara. Namun, semua itu berubah ketika Alex berkenalan dengan CAASI, Culture-Art Application and Simulation Interface, dan menjalin persahabatan dengan Viska, sang gadis avatar. 
 
Viska memberikan makna baru bagi  hidup Alex. la membawanya keliling dunia dan mengajarinya tentang keunikan budaya-budaya di dunia. Tetapi, ada bahaya besar yang mengintai CAASI. Viska dan Alex harus berjuang sekuat tenaga demi menyelamatkan sahabat barunya tersebut.
 
Terinspirasi dari pengalaman pribadi, Maisie Junardy dan Donna Widjajanto mengangkat tema keindahan dan keunikan berbagai kebudayaan di dunia, termasuk Indonesia, “Melalui Man’s Defender, kami ingin menyampaikan pesan bahwa teknologi seharusnya digunakan untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya dunia, yang merupakan fondasi dari formasi-karakter setiap individu di dunia; masing-masing dengan keunikannya sendiri. Teknologi juga harus digunakan untuk membuat hidup harmonis dalam pengaturan multikultural, dan hal ini tercemin dari perjuangan Alex Rosetti,” jelas Maisie Junardy, Co-Author Man’s Defender pada  jilid pertama Distinguished Trilogy.
 
Donna Widjajanto, Co-Author Man’s Defender ikut menambahkan, “Kami bercita-cita bahwa Man’s Defender, dapat menginspirasi para pembacanya untuk mengeksplorasi kebudayaan lokal maupun internasional, serta mengajak pembaca untuk merayakan keanekaragaman budaya di tengah kondisi dunia saat ini yang penuh konflik antar budaya. 
 
Untuk menghadirkan teknologi VR, kedua penulis tersebut bekerja sama dengan Bobby Arthawan dan Steve Makalew dari Bilcom sebagai pengembang aplikasi, serta Henky Christianto dari 360 Indonesia sebagai penyedia konten dalam menciptakan konsep VR Book. Mereka melihat sebuah peluang di tengah trend teknologi Virtual Reality untuk konsumen yang kian meningkat, serta harga perangkat yang kian terjangkau. Di dalam Man’s Defender VR Book, pembaca tidak hanya akan disuguhkan oleh tampilan teks semata, narnun juga dapat memilih untuk mendengar cerita tersebut dinarasikan oleh pengisi suara.
 
Pengguna Android dan iOS perlu mengunduh aplikasi di gadget mereka dan memakai perangkat headset VR yang memiliki “gyro”. Man’s Defender juga akan dapat digunakan di headset VR sederhana seperti Google Cardboard dengan mengoperasikannya secara manual melalui tombol yang ada di ponsel. “Di dalam Man’s Defender VR Book, pembaca tidak hanya akan disuguhkan dengan tampilan teks saja, tetapi juga dapat memilih untuk mendengar cerita tersebut dinarasikan,” papar Bobby Arthawan selaku project leader VR Book Team.
 
Virtual reality atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment). Kelebihan utama dari virtual reality adalah pengalaman yang membuat user merasakan sensasi dunia nyata dalam dunia maya. Bahkan perkembangan teknologi virtual reality saat ini memungkinkan tidak hanya indra penglihatan dan pendengaran saja yang bisa merasakan sensasi nyata dari dunia maya dari virtual reality, namun juga indra yang lainnya.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author