TechnologyIndonesia.id – Untuk memperkuat hubungan antara Korea dan Indonesia serta mengembangkan penelitian kolaboratif, Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) mendirikan proyek kolaborasi penelitian bernama MTCRC Joint Research Initiative 2024.
Inisiatif ini merupakan salah satu kegiatan utama MTCRC, yang berfokus pada penelitian bersama untuk meningkatkan kerjasama penelitian di bidang ilmu kelautan dan teknologi antara kedua negara, serta menyediakan platform bagi para peneliti untuk berbagi wawasan, temuan, dan manfaat dari penelitian mereka.
Berbagai universitas dan lembaga yang berpotensi telah diundang untuk berkompetisi dalam proposal penelitian inovatif mengenai oseanografi, perubahan iklim, sumber daya kelautan, manajemen pesisir, energi laut, dan topik kelautan terkait lainnya.
Didukung secara finansial oleh pemerintah Korea, inisiatif ini berfokus pada penelitian berkualitas tinggi yang berdampak, menekankan komitmen MTCRC dalam mendukung penelitian dengan dampak signifikan terhadap ilmu kelautan.
Sejak 2019, MTCRC, sebagai pusat penelitian antar pemerintah, telah menyelenggarakan program joint research untuk memberikan hasil yang bermanfaat melalui kerjasama antara kedua negara.
Sebagai bagian dari akhir program dan untuk memfasilitasi presentasi dan diskusi temuan dari proyek penelitian kolaboratif yang telah dilakukan, MTCRC menggelar lokakarya bertajuk “Korea-Indonesia MTCRC Joint Research International Workshop 2024” pada 17 Desember 2024 di Hotel Ibis, Jakarta.
Direktur Indonesia MTCRC, Ivonne Radjawane dalam pembukaan workshop menyampaikan bahwa workshop yang diselenggarakan oleh MTCRC ini bertujuan sebagai wadah bagi para peneliti yang terlibat dalam proyek MTCRC Joint Research Initiative 2024 untuk mempresentasikan perkembangan dan hasil penelitiannya.
“Saya berharap workshop ini dapat membantu kita memperkuat tujuan bersama, mendorong penelitian kreatif, dan membangun kemitraan yang lebih kuat,” ujar Ivonne.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Maritim, Roby Fadillah dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa Kemenko Pangan akan selalu mendukung aktivitas dan kerja sama kelautan yang dilakukan oleh MTCRC.
Kegiatan ini diawali dengan paparan dari dua pembicara undangan dari Korea, yaitu Dr. Soomee KIM (KIOST) yang membahas topik berjudul “Maritime ICT: AI-based Maritime Data Processing”. Dalam paparannya, Dr. KIM menjelaskan pentingnya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk mengelola data kelautan secara terpadu.
Selanjutnya, Prof. Changwook LEE (Kangwon National University) menyampaikan materi berjudul “Natural Disaster Monitoring through Remote Sensing: A Multi-Wavelength and AI-Driven Approach”.
Dalam presentasinya, Prof. LEE membahas penggunaan teknologi penginderaan jauh sebagai teknologi yang dapat diterapkan untuk memantau berbagai jenis bencana alam yang terjadi, termasuk penurunan tanah di Jakarta dan Bandung.
Selanjutnya, sesi workshop yang merupakan sesi utama dari kegiatan ini. Workshop terbagi menjadi lima sesi utama, masing-masing diisi oleh dua hingga tiga pembicara terpilih dari berbagai perguruan tinggi terkemuka seperti IPB, UGM, UNUD, ITB, dan UNHAS, dengan total pembicara sebanyak 12 orang.
Setiap sesi membahas topik penting terkait penelitian kolaboratif, antara lain Marine Remote Sensing & Ocean Satellite – Operational Oceanography Forecast System, Blue Carbon, Marine Pollution and Debris, Coastal Disaster and Hazard dan Smart Aquaculture.
Di akhir acara, Dr. PARK Hansan selaku Direktur Korea MTCRC menyampaikan bahwa agenda ini merupakan konklusi dari kegiatan Joint Resarch Initiative yang berlangsung dari Agustus hingga November 2024.
Dr. PARK berharap bahwa Joint Research Initiative yang diselenggarakan oleh MTCRC dapat memperkuat ikatan antara Korea dan Indonesia, serta memberikan kontribusi signifikan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam skala global.
MTCRC merupakan Pusat Penelitian Bersama Antar Pemerintah yang didirikan pada 14 September 2018, melalui Nota Kesepahaman (MoU) dan Implementing Arrangement (IA) antara Kementerian Samudera dan Perikanan (MOF) Republik Korea dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia (sebelumnya adalah Kemenko Marves).
Dioperasikan oleh KIOST dan ITB, fungsi utama MTCRC adalah sebagai wadah kerja sama, melakukan penelitian bersama, dan meningkatkan pengembangan kapasitas untuk memperkuat serta mempromosikan kolaborasi praktis dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan antar kedua negara.