WNPG XI Rumuskan Angka Kecukupan Gizi Nasional Terbaru

Jakarta  –  Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Angka Kecukupan Protein (AKP) bagi  Indonesia yang baru menjadi salah satu rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) ke-11. Selain itu juga akan disusun road map riset  bidang pangan dan gizi, berdasarkan hasil pemetaan  stunting di Indonesia.

AKG ditetapkan rerata energi 2100 kkal dan AKP 57 gram/kapita/hari. “Rekomendasi AKG dan AKP akan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI dan menjadi acuan nasional untuk lima tahun ke depan. Angka tersebut sangat strategis dalam menentukan standar-standar nasional, antara lain angka kemiskinan dan angka kerawanan pangan di Indonesia,” papar Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko usai penutupan WNPG ke-11 di Jakarta, Selasa (4/7/2018).

AKG ditetapkan terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, dan air termasuk 14 vitamin yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, asam folat, vitamin B12, asam pantotenat, biotin, kolin dan vitamin C. Juga kandungan 13 mineral yaitu kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, besi, iodium, seng, tembaga, kromium, selenium, mangan, fluor.

Perhitungan AKG diantaranya berdasarkan berat badan orang Indonesia yang dikategorikan normal menurut standar WHO (World Health Organization), disesuaikan dengan ukuran tubuh Indonesia. Juga berdasarkan studi terkait di Indonesia dan Asia

“ AKG dirumuskan para pakar dibidangnya melalui WNPG ini sejak 2004 dan menjadi acuan Menkes, diantaranya untuk pedoman gizi seimbang nantinya,” ujar Tri Nuke Pudjiastuti Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI.

Disisi lain, WNPG ke-11 juga merekomendasikan road map riset iptek bidang pangan dan gizi berdasarkan hasil pemetaan stunting di Indonesia. Menurut Nuke, riset bidang pangan akan mengedepankan lokalitas dan mutu pangan. “Pengembangan riset pangan akan difokuskan berbasis kearifan lokal, disesuaikan dengan ketersediaan di masing-masing daerah. Tentunya melibatkan peran akademisi serta industri untuk tujuan upaya perbaikan gizi masyarakat,”  ujarnya. Tentunya, lanjut dia, hal ini bergantung pemetaan stunting di Indonesia.

Dalam WNPG ke-11, LIPI bekerjasama dengan Kemenko PMK, Kementerian PPN/Bappenas, Kemenristekdikti, Kementerian Kesehatan, KKP, Kementerian Pertanian, Badan POM, dan BSN. Menurut Nuke, nantinya akan dibentuk Sekretariat Nasional untuk memantau pelaksanaan rekomendasi rumusandari lima bidang yang dihasilkan dalam WNPG.

 

 

You May Also Like

More From Author