TechnologyIndonesia.id – Seorang anak bernama Pertiwi mendonorkan sebagian hatinya untuk sang ayah yang mengalami penyakit hati kronis (sirosis). Operasi transplantasi hati berhasil dilaksanakan di RS Fatmawati, Jakarta, pada 23 September 2025.
Sebanyak 70 persen organ hati Pertiwi diambil untuk dicangkokkan ke ayahnya. Dalam kurun waktu 5–6 bulan, hati Pertiwi akan tumbuh kembali seperti semula.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa hati merupakan salah satu organ manusia yang unik karena mampu tumbuh kembali setelah dicangkokkan.
“Ada satu organ manusia yang kalau dicangkok bisa tumbuh kembali, yaitu hati,” ujar Menkes saat menyaksikan keberhasilan operasi transplantasi hati di RS Fatmawati, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Awalnya Pertiwi, sempat ragu untuk mendonorkan sebagian hatinya. Setelah mendapatkan edukasi dari tim dokter bahwa hati bisa sembuh dan tumbuh kembali, Pertiwi akhirnya mantap menjadi donor.
“Saya ingin Bapak sehat lagi. Setelah transplantasi ini saya sehat, Bapak juga sehat, dan saya sudah beraktivitas seperti biasa,” tutur Pertiwi.
Sebanyak 70 persen organ hati Pertiwi diambil untuk dicangkokkan ke ayahnya. Dalam kurun waktu 5–6 bulan, hati Pertiwi akan tumbuh kembali seperti semula.
Operasi Berlangsung Lancar
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Fatmawati, dr. Nikko Darnindro, SpPD, menjelaskan bahwa pasien berusia 58 tahun tersebut mengalami sirosis akibat infeksi Hepatitis B kronis.
Selama satu tahun terakhir, pasien berulang kali dirawat karena komplikasi serius seperti penurunan kesadaran dan perdarahan saluran cerna, menandakan fungsi hati semakin menurun.
“Kondisi pasien sudah tidak dapat ditangani dengan pengobatan konvensional. Transplantasi hati menjadi satu-satunya pilihan terapi yang dapat menyelamatkan nyawa,” ucap dr. Nikko.
Donor hati berasal dari anak kandung pasien yang memiliki golongan darah sama dan secara sukarela memberikan sebagian organnya. Persiapan transplantasi dilakukan selama satu hingga dua bulan melalui pemeriksaan menyeluruh terhadap donor maupun penerima.
Prosedur Living Donor Liver Transplantation (LDLT) dilaksanakan pada 23 September 2025 oleh Tim Transplantasi Hati RS Fatmawati bekerja sama dengan Seoul National University Hospital (SNUH) yang dipimpin Prof. Kwang Woong Lee.
“Operasi berlangsung lancar, dan pascaoperasi pasien menunjukkan perbaikan klinis maupun laboratorium yang signifikan,” jelas dr. Nikko.
Saat ini pasien dalam kondisi stabil, kesadaran sudah pulih, fungsi hati membaik, serta telah mendapat edukasi untuk perawatan lanjutan di rumah. (Sumber: kemkes.go.id)
RS Fatmawati Berhasil Lakukan Operasi Transplantasi Hati
