TechnologyIndonesia.id – Periset Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN, Siska Pebiana memperkenalkan chatbot medis, LISA v2 di ajang The 12th International Conference on Computer, Control, Informatics and Its Applications (IC3INA) yang berlangsung secara hybrid dari Jakarta pada Rabu (15/10/2025).
LISA v2 merupakan sebuah chatbot medis berbasis Large Language Model (LLM) dan Retrieval Augmented Generation (RAG) yang dirancang untuk memberikan edukasi kesehatan akurat dan mudah dipahami bagi pasien hemodialisis.
Berbeda dari chatbot medis konvensional, LISA v2 mampu menjawab pertanyaan kompleks dengan rujukan ilmiah dari sumber terpercaya seperti Halodoc, Hello Sehat, Scopus, dan Google Scholar. Versi terbaru ini juga melibatkan tenaga medis dalam proses validasi untuk memastikan keakuratan informasi.
Sistem LISA v2 terdiri dari tiga komponen yaitu pengumpulan data medis terverifikasi, basis data vektor berbasis RAG, dan mesin chatbot LLM dengan antarmuka untuk publik, tenaga medis, dan admin.
Dalam uji awal terhadap 70 data dari dokter, model Sahabat AI di LISA v2 mencatat akurasi tertinggi dibandingkan LLaMA3, Sea Lion, dan ChatGPT.
Inovasi yang telah terdaftar di Kementerian Hukum ini, kini memasuki tahap evaluasi klinis. Ke depan, LISA v2 akan dilengkapi fitur sitasi otomatis untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan pengguna.
“LISA v2 bukan sekadar chatbot, tapi mitra edukatif bagi pasien untuk memahami kondisinya dengan bahasa yang mudah dan data yang valid,” ujar Siska.
IC3INA diselenggarakan oleh Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta.
IC3INA menghadirkan beragam penelitian inovatif yang menyoroti peran kecerdasan buatan (AI), big data, dan sistem dinamis sebagai solusi lintas sektor mulai dari pendidikan dan kesehatan hingga tata kelola pemerintahan dan parlemen. (Ilustrasi: pixabay.com/Alexandra_Koch)
Mengenal LISA v2, Chatbot Medis untuk Edukasi Kesehatan bagi Pasien Hemodialisis
