RSUD Tarakan Prioritaskan Keluarga Tidak Mampu

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga ibukota, khususnya bagi keluarga tidak mampu. Salah satunya melalui pelayanan di RSUD Tarakan. Saat ini dari 463 tempat tidur yang tersedia di RSUD Tarakan, 70%nya diperuntukkan bagi pasien kelas III. Pasien yang dirawat 65% adalah pasien SKTM dan GAKIN yang jumlahnya relatif bertambah tiap tahunnya.

“Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelayanan RSUD Tarakan diperuntukkan bagi warga tidak mampu yang kemampuannya terbatas,” kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, saat menghadiri HUT ke-25 RSUD Tarakan di Monas, Jakarta Pusat (9/9).

Dalam kesempatan tersebut, Fauzi Bowo berdialog dengan beberapa pasien RSUD Tarakan penderita jantung. Salah satunya adalah Iwan Suteja (60), yang telah digratiskan dari biaya operasi jantung. Seharusnya biaya yang dikeluarkan Iwan sebesar Rp 240 juta. Namun karena adanya Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), operasi tersebut menjadi gratis.

Awalnya pelayanan yang diberikan RSUD Tarakan hanyalah pelayanan dasar. Saat ini pelayanan RSUD Tarakan meningkat dengan pelayanan-pelayanan khusus, seperti bedah syaraf (kepala), bedah orthopedic dan bedah jantung.

Pelayanan lain yang diberikan RSUD Tarakan yaitu Critical Care Center yang terdiri dari Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), Neonatus Intensice Care Unit (NICU), Paedeatrie Care Unit (PICU), High Care Unit (HCU), Cardiac Vaskular Care Unit (CVCU), dan Haemodialisa. Semua pelayanan terpusat pada satu gedung.

Pada 2006, berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 2088 tahun 2006, RSUD Tarakan menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh. Sebagai BLUD, RSUD Tarakan memberikan pelayanan meliputi pelayanan medis yang bersifat preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif serta pelayanan penunjang medis dan pelayanan keperawatan.

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author