Kembangkan Senyawa Hybrid Radio-Fluorescent untuk Bedah Tumor, Hendris Wongso Raih Penghargaan Periset BRIN 2023

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Hendris Wongso, Periset Pusat Riset Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka, dan Biodosimetri (PRTRRB), Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil meraih Penghargaan Periset BRIN 2023.

Hendris terpilih sebagai salah seorang dari 12 periset yang menerima penghargaan tersebut pada puncak gelaran Dua Tahun BRINteraksi pada Minggu (7/5/2023).

Terkait penelitian tentang Radiofarmaka Teranostik Berbasis Sintetis dan Bahan Alam, Hendris sejak 2021 melakukan riset pengembangan senyawa hybrid radio-fluorescent.

Kegiatan riset ini berpotensi untuk dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam beberapa tahun ke depan, ia berharap dapat menghasilkan produk untuk aplikasi image-guided surgery kanker pada bidang kedokteran nuklir/onkologi.

“Pengembangan senyawa radio-fluorescent merupakan salah satu riset yang on going di BRIN. Melalui dukungan pendanaan dari program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM), kami berhasil menyintesis beberapa senyawa radio-fluorescent baru sebagai kandidat untuk deteksi sel kanker pada proses image-guided surgery,” katanya.

Hendris merupakan Sarjana S1 jurusan Biologi dari Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat yang lulus 2010. Pada 2015-2020, ia melanjutkan tugas belajar S2 dan S3 fast track di University of Wollongong Australia, jurusan Chemistry and Molecular Biosciences.

Ia mulai aktif kembali sebagai peneliti pada 2020 hingga saat ini. Tema risetnya terbilang baru di Indonesia, dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Sebagai pionir, dirinya mendapati bahwa kegiatan riset ini cukup menantang.

Hendris meyakini outcome yang akan dihasilkan dapat memberikan warna baru, bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, dapat berkontribusi positif pada proses penatalaksanaan kanker di Indonesia.

Hingga saat ini terdapat tiga jenis pengobatan yang paling sering digunakan bagi penderita kanker, yaitu kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan (surgery). Pemilihan treatment yang tepat, sangat bergantung pada karakteristik kanker yang diderita pasien.

Pada umumnya pengobatan dengan metode kemoterapi, dan radioterapi lebih sesuai diberikan pada non solid kanker. Sedangkan pada kanker yang berbentuk solid atau tumor, maka pembedahan/operasi (surgery) dapat menjadi pilihan yang tepat.

Keberhasilan pembedahan pada berbagai jenis tumor masih relatif rendah. Seiring dengan tingginya angka rekurensi (recurrence).

Rekurensi kanker artinya munculnya kanker pasca operasi, atau pada rentang waktu setelah pasien dinyatakan sembuh. Hal tersebut disebabkan oleh ketidaksempurnaan prosedur pembedahan, bahwa tidak semua sel kanker dapat diangkat.

Akibatnya, sel-sel kanker sisa tersebut dapat membentuk tumor baru (local recurrence). Bahkan menyebar, dan menjadi tumor baru di jaringan tubuh lainnya (metastasis).

Pada prosedur pembedahan, proses lokalisasi jaringan tumor oleh ahli bedah (surgeon) masih banyak mengandalkan teknik konvensional, yaitu dengan perabaan (palpasi) dan penglihatan (naked eyes).

Di lain pihak, penggunaan radiofarmaka untuk proses pembedahan (radio-guided) masih menyisakan banyak kelemahan. Terutama rendahnya resolusi gambar yang dihasilkan, sehingga teknik ini dinilai belum optimal.

Proses pembedahan tumor dengan menggunakan senyawa hybrid berbasis radionuklida dan fluoresen (radio-fluorescent), telah menjadi trend riset di beberapa negara maju. Senyawa hybrid dapat diperoleh dari proses konjugasi (pelabelan) senyawa aktif/obat, dengan radionuklida dan fluorophore.

Pada aplikasinya, senyawa hybrid berperan sebagai tool untuk menuntun prosedur operasi tumor. Caranya dengan memberikan informasi yang lebih komprehensif dan akurat mengenai ukuran, letak, dan sifat morfologis suatu tumor. Tentunya untuk memudahkan surgeon, dalam menghilangkan sel-sel tumor secara sempurna, tanpa merusak jaringan normal di sekitarnya.

BRIN merupakan lembaga riset pertama di Indonesia yang mulai mengembangkan senyawa hybrid untuk tujuan pembedahan tumor. Riset tersebut dimulai pada 2020 dengan dukungan pendanaan (grant) dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF).

Pada 2022-2024, Hendris berencana melanjutkan pengembangan senyawa hybrid dengan fokus pada studi in vitro dan vivo, hingga terbentuknya prototipe yang siap uji praklinis. Tema riset yang terbilang baru ini memiliki potensi untuk menghasilkan terobosan di bidang ilmu pengetahuan. Sekaligus melahirkan produk unggulan di bidang onkologi, dan kedokteran nuklir.

“Lebih jauh, riset ini dapat mereduksi knowledge gap dengan negara-negara maju yang telah lebih dulu berada di depan. Tahapan riset untuk 2022, diawali dengan proses sintesis senyawa hybrid. Diikuti proses elusidasi dan karakterisasi molekul, analisis in vitro fluoresen imaging pada sel line kanker,” jelasnya.

Selanjutnya, melakukan studi uptake dan spesifisitas seluler, studi biokompatibiliti dan anti kanker, uji biodistribusi, dan uji coba pembedahan pada hewan model. Jenis senyawa hybrid yang disintesis merupakan senyawa baru, mengandung unsur novelty dan originalitas yang tinggi. Memiliki proyeksi nilai ekonomi yang menjanjikan.

Untuk mengakselerasi tercapainya hasil yang optimal, riset ini dilakukan secara sinergi bersama beberapa mitra strategis, meliputi Universitas Padjadjaran, Universitas Jember, dan PT. Kalbe Farma. Ke depan, dia dan tim nya berencana menginisiasi kerja sama internasional dengan para periset dari Australia dan Jepang.

Ia bercita-cita ingin menjadi peneliti yang mampu memberikan solusi terhadap permasalahan di masyarakat. Dia juga berharap, agar fasilitas dan iklim riset di Indonesia dapat menjadi semakin baik.

Hendris berpesan kepada para peneliti lainnya, untuk mengedepankan aktivitas kolaborasi. Dengan kolaborasi proses riset dapat diakselerasi, berjalan efisien, serta mampu menghasilkan output yang optimal. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author