BRIN dan Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia

TechnologyIndonesia.idMagnetic Resonance ImagingĀ (MRI) merupakan alat pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan teknologi magnetik dan gelombang radio untuk mengetahui kondisi tubuh berupa gambar organ, jaringan, dan sistem kerangka beresolusi tinggi.

Namun, ketersediaan produk MRI yang banyak digunakan saat ini merupakan produk MRI dengan spesifikasi skala diatas 1,5 Tesla yang dinilai mahal dan menggunakan sistem pendingin gas Helium (He) yang mungkin hanya tersedia di kota-kota besar.

Untuk itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) menjajaki kerja sama pengembangan MRI 0.6T yang relatif terjangkau dengan ISOL Technlogy Inc. Ā dari Republik Korea melalui perwakilannya di Indonesia, PT. Wavetrack Sistem Indonesia. Penjajakan kerja sama ini dilakukan secara hibrida melalui Zoom dan di BRIN KST Samaun Samadikun pada Kamis (27/06/2024).

Budi Prawara, Kepala OREI, dalam sambutannya menyampaikan terkait rencana kerja sama yang akan dilakukan.

ā€œOREI melihat adanya peluang untuk mengembangkan MRI dalam skala yang lebih kecil sehingga dapat diproduksi dengan harga yang relatif lebih terjangkau dan dapat digunakan untuk rumah sakit kecil di daerah bahkan hingga di fasilitas kesehatan masyarakat yang kecil seperti Puskesmas sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat,ā€ ujar Budi.

Persoalan lainnya, bagaimana produk ini tidak bergantung pada gas He untuk sistem pendingin magnet MRI superkonduktor yang terdiri dari kumparan berbentuk selenoid yang terbuat dari paduan niobium/titanum yang dikelilingi tembaga. Paduan ini mempunyai sifat resistansi nol terhadap arus listrik bila disusun di bawah 10 K (kilo volt ampere) atau 10.000 watt.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko berharap agar pengembangan MRI ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Pengembangan MRI ini tidak hanya bentuk pengembangan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga dapat bermanfaat dalam pengembangan ekonomi.

“Kami berharap agar periset kami dapat memberikan kontribusi yang baik dalam melakukan riset dan inovasi pengembangan MRI sehingga dapat saling menguntungkan para pihak,ā€ ucapnya.

Handoko juga berharap agar pengembangan MRI yang telah disesuaikan dengan keadaan Indonesia dapat memanfaatkan beberapa skema pendanaan di BRIN.

ā€œBRIN memiliki beberapa skema pendanaan riset yang dapat dimanfaatkan oleh periset BRIN untuk mendukung rencana pengembangan MRI ini sehingga dapat pula meningkatkan kompetensi periset BRIN,ā€ tutup Handoko.

Direktur ISOL Technology Inc. Heung Kyu Lee, sebagai rekan kerja sama pengembangan MRI ini berharap agar kerja sama ini dapat menyelaraskan pengembangan teknologi medis dan masyarakat.

ā€œKebutuhan produk medis di Asia Tenggara berkembang dengan pesat namun memiliki hambatan yang tinggi. Dengan kolaborasi ini tentunya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pelayanan kesehatan dan pembangunan industri di Indonesia,ā€ harap Lee.

Pengembangan MRI 0.6T ini akan melibatkan beberapa pihak di BRIN, diantaranya Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi dengan dukungan regulasi dengan Kementerian Kesehatan serta pada saat proses pengujian.

Diharapkan produk hasil pengembangan MRI ini tidak hanya dapat dipasarkan di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti ASEAN, Timur Tengah, Bangladesh, India dan negara berkembang lainnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author