Jakarta, Technology-Indonesia.com – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menorehkan prestasi membanggakan di kompetisi internasional. Tim Barunastra ITS dengan kapal autonomous Nala Heroes berhasil menyabet juara pertama ajang 11th Annual International Roboboat Competition 2018 di Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat (AS).
Kompetisi tahunan ini berlangsung sejak 18 Juni 2018 dan berakhir Minggu (24/6/2018) waktu setempat atau Senin (25/6/2018) waktu Indonesia. Dari hasil final, tim Barunastra ITS meraih skor tertinggi 4.996, mengalahkan hasil perolehan tim finalis lainnya yang didominasi tuan rumah AS. Antara lain Georgia Institute of Technology (skor 4.200), Hagerty High School (958), Embry-Riddle Aeronautical University (818), Delft University of Technology dari Belanda (343), Nathan Hale High School (337), University of Michigan (318), dan Florida Atlantic University (147).
Menurut Ketua tim Barunastra ITS, Khalif Aji Puspito terdapat 14 tim yang berpartisipasi dalam perlombaan robot kapal tanpa awak ini. Semua tim diberikan kesempatan mengikuti kualifikasi. Dari Indonesia, selain tim Barunastra ITS, ada tim roboboat dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Tim lainnya berasal dari Belanda, Mexico, India, Kanada, dan Amerika Serikat.
Awalnya, hanya ada enam tim yang lolos ke tahap final. Namun ada kualifikasi tambahan lanjutan untuk tim-tim yang tidak lolos, sehingga delapan tim tampil di babak final.
“Alhamdulillah Tim Barunastra sudah dapat mencapai peringkat 1 pada babak kualifikasi dengan skor 3.118,” ucap mahasiswa yang akrab disapa Aji dalam siaran pers yang diterima Technology-Indonesia.com, Senin (25/6/2018).
Aji menuturkan, keberhasilan tim Barunastra menempati posisi pertama merupakan usaha penuh perjuangan. Banyak kendala serius yang dihadapi tim saat kualifikasi. Pada run pertama kualifikasi berjalan dengan lancar. Kendala terjadi saat run kualifikasi kedua dan ketiga, antara lain GPS, kompas, dan tower lamp (untuk indikasi mode auto/ manual) bermasalah. Laptop yang digunakan rusak, sehingga kapal tidak terkendali.
“Namun begitu, kelebihan roboboat Nala Heroes milik Barunastra yang berhasil lancar melewati run pertama dapat menutupi beberapa poin yang kurang di run kedua dan ketiga,” papar mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini.
Saat selesai kualifikasi, timnya menemukan sumber masalah yang berasal dari komponen ekstensi. Karena tidak memungkinkan untuk diuji kembali pada air, akhirnya dilakukan pengujian di darat dengan membawa kapal keliling perumahan. “Alhamdulillah akhirnya kapal sudah benar seperti semula, dan di final berhasil menyelesaikan run dalam waktu 8 menit dari total alokasi waktu 20 menit,” ujarnya.
Menanggapi kabar menggembirakan ini, Rektor ITS Joni Hermana mengungkapkan rasa syukur dan bangga. “Alhamdulillah, setelah mengukir prestasi di Kanada minggu lalu (Tim Ichiro ITS, red), kabar baik kembali diraih oleh mahasiswa ITS yang kali ini disampaikan (Tim Barunastra ITS, red) dari negeri Paman Sam. Kami sangat berterima kasih juga pada semua pihak yang telah membantu keberhasilan ini,” tutur guru besar Teknik Lingkungan ini.