Pakar AI BRIN, Rezzy Eko Caraka Raih Penghargaan Inspirational Youth for Indonesia’s Vision 2025

TechnologyIndonesia.id – Peneliti Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rezzy Eko Caraka menyabet penghargaan Inspirational Youth for Indonesia’s Vision 2025 dari Elshinta News & Information Radio Network pada Saresehan dan Elshinta Award, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Rezzy mendapatkan penghargaan atas dedikasi, kontribusi, dan pengabdiannya yang luar biasa di bidang ilmu data dan informasi, statistika, dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) menuju Indonesia Emas 2045.

Peneliti yang meraih gelar doktoral dari Chaoyang University of Technology (CYUT) Taiwan dan juga mendapatkan Honorary Professor pada Maret 2024 lalu ini memiliki kepakaran bidang statistika dan big data analytics, dengan fokus utama pada cognitive analytics.

“Pendekatan yang saya kembangkan tidak hanya berorientasi pada akurasi tinggi, tetapi juga mengutamakan interpretabilitas. Sehingga hasil analisis dapat dipahami dan diterapkan sesuai dengan domain knowledge yang relevan,” jelas Rezzy.

Dalam mendukung penelitiannya, dia melakukan penelitian yang mencakup berbagai aspek dari 17 SDGs, terutama dalam konteks analisis data dan penerapan kecerdasan buatan.

“Saya telah menerbitkan berbagai karya ilmiah yang mencakup analisis keberlanjutan dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial; pengembangan model forecasting berbasis AI untuk sektor keuangan, energi, dan kesehatan; serta riset dalam interpretable AI dan explainable machine learning guna meningkatkan transparansi dalam keputusan berbasis data,” tegas Rezzy.

Tak hanya itu, dia terlibat dalam penelitian yang berfokus pada penerapan big data analytics dalam industri dan bisnis analitik, seperti analisis perilaku konsumen, UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

“Saya aktif dalam organisasi ilmiah sebagai elected member, senior member, dan distinguish member. Saya juga sering terlibat sebagai keynote speaker di konferensi nasional dan internasional. Juga terlibat proyek kolaborasi riset sebagai Principal Investigator (PI) dengan institusi nasional dan internasional,” ungkap Rezzy.

Penghargaan ini diberikan kepadanya karena dia telah memenuhi sebagai individu yang memiliki kontribusi signifikan dalam membangun ekosistem inovasi dan keberlanjutan di Indonesia.

Proses seleksi penerima penghargaan dilakukan oleh komite independen yang terdiri dari profesor dan akademisi, perwakilan pemerintah, pihak industri dan swasta, serta media dan masyarakat.

Seleksi dilakukan berdasarkan rekam jejak penelitian, implementasi AI di sektor strategis, serta dampak nyata terhadap pembangunan nasional.

Rezzy telah dinilai memberikan kontribusi nyata dalam memajukan riset AI di Indonesia serta mendukung pengembangan SDM yang siap menghadapi era digital.

Rezzy terlibat dalam penyusunan roadmap AI nasional, khususnya dalam aspek regulasi, etika AI, dan penguatan ekosistem riset. Ia juga membimbing dan membangun kapasitas SDM AI di Indonesia dengan memberikan pelatihan dan mentorship kepada ASN, peneliti, mahasiswa, pelajar SD/SMP/SMA, dan masyarakat umum.

Rezzy juga berpartisipasi dalam proyek AI untuk kepentingan publik, seperti pemodelan risiko bencana berbasis AI dan pengembangan sistem rekomendasi untuk kebijakan sosial.

Sebagai peneliti BRIN yang bergabung sejak 2022 melalui formasi diaspora, Rezzy berharap, penghargaan ini menjadi pemicu lebih banyak skema kesempatan riset bagi generasi muda Indonesia agar berkontribusi dalam proyek-proyek strategis.

Selain itu, dia berharap kolaborasi antara akademisi, pemerintah, industri, media, masyarakat, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, seperti LSM, komunitas, startup, dan organisasi internasional, semakin diperkuat dalam implementasi teknologi AI untuk pembangunan berkelanjutan.

“Saya optimis penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga hasil kerja sama oleh banyak pihak dan sebagai dorongan untuk mempercepat transformasi digital berbasis riset dan inovasi di Indonesia,” pungkas Rezzy.

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN Esa Prakasa mengungkapkan, Rezzy telah memberikan kontribusi dalam berbagai kegiatan riset yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal global. Riset terkait tema sains data dan informasi, statistika, big data, dan AI yang digunakan untuk menghasilkan informasi serta pengetahuan baru atas permasalahan terkait SDG di Indonesia.

“Hasil-hasil riset yang telah dihasilkannya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu rujukan pada pengambilan keputusan di instansi pemerintah pusat maupun daerah, sehingga akan mempercepat tercapainya peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia sebagaimana tercantum pada komponen SDG,” ungkap Esa.

Esa berharap, prestasi Rezzy menjadi inspirasi periset lainnya baik di internal maupun eksternal BRIN.

“Periset diharapkan senantiasa produktif menemukan permasalahan riset di Indonesia untuk kemudian bisa dianalisis dengan berbagai metode-metode sains data dan statistika terkini, sehingga bisa memberikan perspektif dan solusi baru yang diakui oleh komunitas ilmiah internasional,” harap Esa. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author