Inilah Tips Taklukkan Transformasi Digital Ala Google, Microsoft, dan Aisensum

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tiga perusahaan teknologi raksasa Google Indonesia, Microsoft, dan Aisensu membagikan wawasan terkini soal transformasi digital serta bagaimana para pemasar harus menghadapinya.

Ketiganya membagikan wawasan terkini dalam talkshow Digital- Beyond Limits Business Transformation yang merupakan bagian dari MarkPlus Conference 2023 pada 8 Desember 2022 di The Ritz-Carlton, Jakarta.

Google: Digital Marketing Maturity

Head of Industry Google Indonesia, Elvira Jakub menyampaikan bahwa saat ini transformasi digital perlu segera diadaptasi oleh perusahaan untuk mengukur dimana posisi perusahaan dibandingkan kompetitor.

“Esensi transformasi digital yakni mendorong efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan,” tuturnya.

Untuk membantu perusahaan dalam perjalanan transformasi digitalnya, Google telah memperkenalkan kerangka Digital Marketing Maturity, yang terdiri dari Nascent di tahap pemula, Emerging di tahap menengah, Connected di tahap advanced, dan Multi-moment di tahap super advanced.

Bagi Elvira, perusahaan perlu terlebih dahulu memahami di tahap apa perusahaan berada, sehingga kemudian dapat menerapkan berbagai taktik dan strategi untuk meningkatkan Digital Marketing Maturity-nya.

Keempat tahapan ini dapat diakselerasi dengan konsolidasi media, pemanfaatan ads, personalisasi konsumen, integrasi CRM, dan percakapan yang data-driven. “Menjadi data-driven artinya perusahaan dapat mengukur seluruh aktivitas yang dilakukannya,” kata Elvira.

Aisensum: Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI)

Bicara soal iklan, Managing Director Aisensum Vivek Thomas menyampaikan saat ini pemasar perlu memanfaatkan kekuatan Artificial Intelligence (AI) untuk memaksimalkan pemasaran digital. Misalnya untuk memahami seperti apa kebutuhan dan preferensi konsumen.

“Banyak usaha skala kecil yang baru lahir dan kerap mengeluh kenapa hasil beriklan mereka tidak membuahkan hasil atau ROI (Return of Investment), ini menjadi salah satu akibat ketika pemasar tidak melakukan riset sebelum mengeluarkan dana untuk beriklan,” kata Vivek.

Bagi Viviek hal ini menjadi tantangan nomor satu yang dihadapi usaha kecil dalam pemasaran digital. Tanpa memanfaatkan Artificial Intelligence untuk mengolah data, pemasar hanya akan bertindak reaktif. Sebaliknya jika pemasar mampu memanfaatkan tsunami data maka Ia akan bertindak proaktif.

“Dalam beriklan pun, materi iklan harus merupakan hasil dari sebuah riset untuk mengetahui siapa segmen pelanggan anda. Setelah itu, data tersebut digunakan dan dikombinasikan dengan materi iklan”, ujar Viviek.

Microsoft: Sinergi Komunitas dan Talenta

Country Marketing Lead Microsoft Indonesia, Densi Refwalu menyampaikan bahwa saat ini pemasar perlu menyadari pentingnya pemberdayaan komunitas dan talenta perusahaan. “Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana komunitas di Indonesia dapat bersinergi untuk mempercepat transformasi terutama dengan literasi digital,” ujarnya.

Densi menyadari kompetensi talenta perusahaan memerankan peranan esensial bagi berjalannya roda perusahaan. Ia menyatakan pihaknya dan Microsoft mendukung wanita dan anak-anak muda di Indonesia untuk mengikuti kompetisi dan berbagai aktivitas literasi.

“Microsoft berkomitmen untuk mendukung setiap orang dan organisasi untuk mempercepat transformasi digital, sehingga ekonomi digital dapat segera diimplementasi di Indonesia,” pungkasnya. (Ilustrasi Pixabay.com/geralt)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author