Huawei Seeds for the Future 2021 Dorong Mahasiswa Eksplorasi Solusi Teknologi Mutakhir

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Huawei CSR Program Seeds for the Future 2021 yang digelar secara daring pada 8 November-15 November 2021 tela usai. Gelaran ini diakhiri dengan ditampilkannya sejumlah proyek Tech4Good untuk mengeksplorasi berbagai teknologi mutakhir generasi mendatang dalam menghadirkan solusi bagi beragam persoalan yang terjadi di masyarakat seperti upaya mitigasi bencana kebakaran hutan, hingga aplikasi perlindungan keselamatan pribadi.

Deputy Chief of Mission, Kedutaan Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Dino R. Kusnadi saat menutup program menyampaikan Indonesia membutuhkan transformasi digital yang diimbangi dengan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan teknologi digital yang mumpuni untuk melakukan lompatan besar ke depan.

“Talenta digital yang cakap adalah pilar utama dan kunci penting untuk menjalankan ekosistem digital Indonesia. Oleh karena itu, program Huawei Seeds for the Future ini selain tepat waktu tetapi juga sangat diperlukan,” tutur Dino.

Huawei Indonesia Human Resources Director, Dani K. Ristandi menjelaskan, peserta yang merupakan mahasiswa ini nantinya diharapkan akan menjadi pemimpin masa depan pada ekosistem digital bangsa Indonesia. Karena itu mereka perlu dibekali dengan kecakapan digital serta praktik-praktik penerapan teknologi generasi masa depan tersebut. Gelombang digitalisasi usai pandemi nantinya akan ditentukan dari bagaimana kita mampu mencetak solusi-solusi baru yang dihadirkan oleh teknologi mutakhir, seperti AI, 5G, komputasi awan, maupun IoT.

“Ke depan, kita semua perlu menggalang kolaborasi yang makin erat dan luas secara bersama-bersama dalam meluncurkan program-program peningkatan mutu SDM seperti ini yang melibatkan lebih banyak pihak di dalam ekosistem, seperti pemerintahan, industri, akademia, hingga media, agar kita dapat terus selaras dengan laju digitalisasi yang dipicu oleh terjadinya pandemi global ini, serta dalam rangka memenuhi kebutuhan akan SDM digital masa depan yang tidak saja cakap di bidang teknologi-teknologi mutakhir, namun juga beragam kecakapan nonteknis lainnya untuk turut memberikan sumbangsih bagi kebaikan seluruh alam dan umat manusia di sekitar mereka,” imbuh Dani.

Salah satu proyek Tech4Good yang dikerjakan peserta program, dinamai “PatrolCopter”. Proyek ini mencetuskan sebuah gagasan mengenai pemanfaatan teknologi drone yang dilengkapi dengan teknologi AI untuk keperluan penginderaan jarak jauh. Drone tersebut akan berpatroli dari udara untuk melakukan pemindaian pemetaan secara 3D pada daerah-daerah terdampak kebakaran hutan di Indonesia.

Ketika ada titik-titik panas yang terdeteksi, alat tersebut seketika akan mengirimkan sinyal peringatan tanda bahaya kepada personil jagawana terdekat yang tengah siaga di lapangan, sehingga mereka dapat segera melancarkan aksi cepat tanggap untuk mematikan titik-titik api yang muncul, sebelum terjadi kebakaran yang lebih luas lagi.

Sejumlah proyek yang tergabung dalam inisiatif Tech4Good juga dimasukkan ke dalam kurikulum yang diajarkan selama program berlangsung. Diharapkan, proyek-proyek tersebut akan menginspirasi peserta didik, tidak saja dalam mempelajari mengenai teknologi-teknologi mutakhir namun juga bagaimana mencari solusi atas setiap persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

Proyek-proyek tersebut rencananya akan ditampilkan di hadapan panel juri yang beranggotakan para pakar di bidangnya yang akan memilih proyek terbaik untuk ditampilkan di babak-babak kompetisi Tech4Good selanjutnya di kompetisi global Tech4Good yang digelar hingga akhir tahun ini.

Selain menyimak lebih dalam mengenai proyek Tech4Good, 33 peserta program dari Indonesia juga mengikuti sejumlah sesi pembelajaran secara daring bersama peserta-peserta lain dari berbagai negara, seperti Ethiopia, Italia, Yunani, Bangladesh, Tunisia, Cape Verde, Mozambique, dan Libya.

Program Seeds for the Future merupakan pengembangan dari program Huawei National ICT Competition yang tahun ini diikuti oleh sejumlah 1.164 siswa dari 24 universitas terkemuka di Indonesia. Lebih dari 133 siswa dari Indonesia telah turut serta dalam program ini sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2008 di Thailand.

Program Seeds for the Future merupakan bagian dari inisiatif global Huawei untuk menyiapkan SDM digital untuk memperkuat ekosistem digital. Saat ini, sebanyak lebih dari 9.000 siswa dari 500 perguruan tinggi dari 130 negara dunia telah mengikuti Seeds for the Future Program.

Sejak pertengahan tahun ini, inisiatif ini dibawa ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu melalui peluncuran program Seeds for the Future 2.0. Dalam program ini, Huawei rencananya akan menginvestasikan sebesar $150 juta untuk pengembangan SDM selama kurun waktu lima tahun ke depan dalam mencetak 3 juta SDM digital baru di seluruh dunia.

Amira Salsabila, Peserta Program Seeds for the Future dari UPN Veteran, Yogyakarta mengatakan melalui program ini, Ia mendapat kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan mempelajari berbagai mata pelajaran, seperti tren IT, kepemimpinan dan budaya Tionghoa dari para ahli.

“Saya berharap program ini dapat merangkul talenta digital di seluruh dunia, terutama di Indonesia, memberikan pandangan akan kekuatan baru TI dan juga pertumbuhan teknologi di Huawei,” imbuhnya.

Nadine Haninta dari Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya mengatakan “Program ini luar biasa dan membuka mata saya tentang dunia luar. Semoga program ini bisa diadakan secara langsung secepatnya. Saya percaya program ini akan mendorong kaum muda di seluruh dunia untuk membuat perubahan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.”

Sementara, Sigit Bayu Cahyanto dari Universitas Gadjah Mada mengatakan, program ini berkontribusi untuk memajukan industri ICT global. Ia belajar banyak hal seperti proses sebenarnya dari teknologi telekomunikasi dan teknologi apa yang akan dikembangkan di masa depan.

“Saya berharap program ini dapat berkontribusi untuk membantu mempersiapkan para profesional masa depan dengan sumber daya manusia ICT yang berintegritas, inovatif, dan berdayasaing tinggi,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author