Huawei Lakukan Alih Pengetahuan dan Teknologi di 14 Perguruan Tinggi Melalui Pelatihan AI

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Dunia pendidikan Indonesia menyambut positif peran aktif Huawei Indonesia dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan kompetensi baru yang sesuai dengan kebutuhan era Revolusi Industri 4.0.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nizam mengatakan peran Huawei dalam mengembangkan kompetensi SDM di bidang teknologi digital, terutama kecerdasan artifisial, analitik big data dan machine learning, sangat relevan dengan tingginya kebutuhan para pemangku kepentingan, baik sektor industri, dunia pendidikan tinggi, pemerintah, hingga masyarakat Indonesia secara luas akan SDM tersebut.

Penguasaan teknologi digital terdepan seperti kecerdasan buatan, analitik big data dan machine learning, terangnya, merupakan kompetensi-kompetensi baru yang dibutuhkan oleh industri untuk beradaptasi dengan berbagai dinamika di era baru serta membangun dunia yang serba terkoneksi, cerdas dan berdaya-saing tinggi di kancah global.

“Namun, jumlah SDM yang menguasai teknologi-teknologi di Indonesia masih kurang. Indonesia masih membutuhkan 250 ribu SDM di bidang digital dan ini menjadi tantangan bagi pendidikan tinggi di Indonesia untuk merealisasikannya,” ujar Nizam saat membuka Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020 yang dihadiri sejumlah rektor dan perwakilan 14 perguruan tinggi yang hadir secara virtual.

Untuk mampu menjawab tantangan tersebut, Dirjen DIKTI menegaskan pentingnya komitmen semua pihak dalam mendorong generasi muda untuk menguasasi teknologi-teknologi digital terdepan, serta pentingnya sinergi penta-helix yang melibatkan pendidikan tinggi, industri, pemerintah, media dan juga masyarakat sebagai penerima manfaat. Menurutnya, pihak industri seperti Huawei akan berperan penting dalam alih pengetahuan dan teknologi, pemerintah berperan dalam regulasi, sementara media berperan penting dalam transmisi informasi.

“Kami mengapresiasi upaya nyata Huawei Indonesia dalam turut mengembangkan dan mengakselerasi terbangunnya ekosistem SDM digital melalui kerja sama alih pengetahuan dan teknologi, melalui pelatihan AI dan pemanfaatan teknologi AI Atlas 200DK di 14 perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Nizam.

Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020 yang digelar pada 29-30 September 2020 ini diselenggarakan sebagai bagian dari kelanjutan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani bersama oleh Huawei dan DIKTI.

Acara eBootcamp yang digelar secara daring ini juga diikuti oleh segenap perwakilan dari 14 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Huawei AI Ecosystem Development Ascend program diadakan sebagai jembatan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai AI National Strategy melalui skema kerjasama Triple Helix (Pemerintah, Industri/Pelaku Bisnis dan Akademisi). Hal ini mencerminkan komitmen kuat Huawei terhadap pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung Strategi Nasional AI.

President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Department, Jason Zhang mengatakan eBootcamp ini merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei untuk mendukung keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun budaya inovasi di kalangan masyarakat Indonesia, mendukung persiapan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial dan mewujudkan visinya menjadi kekuatan utama ekonomi digital dunia pada 2030, melalui pengembangan SDM digital berkompetensi global.

“Program ini juga merupakan wujud konsitensi Huawei dalam alih pengetahuan dan teknologi serta memperkuat sinergi bersama dunia pendidikan, pemerintah, industri/pelaku bisnis, komunitas dan media,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono menyampaikan apresiasi kepada Huawei Indonesia yang telah melakukan alih pengetahuan dan teknologi melalui pelatihan dan pemanfaatan teknologi AI Atlas 200DK. Ia berharap alih pengetahuan dan teknologi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan program AI di kampus UGM.

“Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami yang memiliki beragam multi-discipline program. Selain itu kami juga memiliki beberapa trainee TIK yang telah terlatih dan bersertifikasi oleh Huawei Indonesia sehingga bisa memberikan sumbangsih kepada para mahasiswa dan pihak kampus nantinya,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Telkom University (Tel U) Adiwijaya menyampaikan bahwa pihaknya mendukung program pemerintah untuk mewujudkan AI National Strategy. “Huawei telah menyediakan fasilitas, pelatihan, dan sertifikasi untuk membentuk SDM unggul bidang digital (digital talent) di Indonesia sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Adapun 14 Perguruan Tinggi di Indonesia penerima AI Atlas 200DK adalah Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Telkom University, Universitas Tarumanegara, Univesitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Bina Nusantara University, Institut Teknologi Nasional Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Katholik Indonesia Atma Jaya, Institut Teknologi Del Medan, Universitas Mulawarman, Universitas Diponegoro, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author