PLTSa di Bantargebang Bakal Musnahkan Sampah hingga 100 Ton Per Hari

Jakarta- Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantargebang akan memusnahkan sampah sekitar 100 ton per hari. Sedangkan listrik yang dihasilkan dari PLTSa itu bisa mencapai 700 kilowatt.

“Pengolahan sampah menggunakan teknologi termal, karena mampu memusnahkan sampah dalam waktu yang cepat dan signifikan. Teknologi ini pun dapat memusnahkan sampah hingga kapasitas 50-100 ton per hari, dengan hasil listrik hingga 700 kilowatt,” kata Hammam saat meninjau langsung pembangunan pengolahan sampah proses termal di kawasan TPA Bantargebang, Selasa (12/2/2019).

Hammam mengatakan permasalahan TPA sampah di Indonesia menjadi persoalan yang cukup pelik. Menurut dia, PLTSa ini merupakan opsi nyata untuk menuntaskan permasalahan timbunan sampah di perkotaan.

“Kami BPPT tentu segera menyelesaikan fasilitas ini pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia, sebagai solusi masalah timbunan sampah di kota kota besar, khususnya DKI Jakarta ini,” ujar dia.

Dia menjelaskan pembangunan PLTSa ini didukung oleh industri dalam negeri. PLTSa juga diyakini dapat menjadi percontohan sebagai teknologi sampah yang ramah lingkungan.

“Ini menjadi bukti BPPT mampu menghasilkan teknologi sesuai dengan kebutuhan. Atau teknologi demand driven. Kita ingin memaksimalkan TKDN dan ini bisa kita laksanakan. Ini merupakan sebuah kebanggaan,” ujar dia.

Menurut Hammam, PLTSa ini harus terus dikaji untuk menghasilkan model terbaik jika ingin dibangun di tengah kota. “Jadi model PLTSa ke depan, kalau mau dibangun di tengah kota, yang terpenting adalah bagaimana ini PLTSa dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya nanti. Hal ini pun merupakan penunjang dari Society 5.0,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas LHK DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan teknologi yang diterapkan di TPA Bantargebang ini dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Dia pun berterima kasih atas terobosan yang dilakukan BPPT untuk mengatasi timbunan sampah tersebut.

“Saya atas nama Pemprov DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada BPPT atas kerja samanya, memberikan kepastian, legacy, bahwa BPPT mampu membangun PLTSa pertama di Indonesia,” tutupnya.

Pada Jum’at (9/3), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan segera meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pada 21 Maret mendatang. “Ada beberapa inisiatif untuk menciptakan lapangan kerja seperti waste to energy yang akan diresmikan nanti 21 Maret dengan BPPT. Kemarin sempat tersendat berkaitan dengan gas metan yang menjadi sumber tenaga listrik. Tadi sudah kita tinjau juga,” kata Sandiaga di TPST Bantargebang, Bekasi.

Sandiaga mengatakan proyek bernilai Rp 90 miliar tersebut akan digunakan untuk proyek percontohan PLTSa yang ada di Indonesia. Dia berharap proyek tersebut dapat menyuplai listrik hingga 15 Megawatt. “Kapasitasnya bisa 15 Megawatt tapi hari ini hanya 200 Kilowatt saja,” sebutnya.

Sandiaga ingin Bantargebang bisa terus dibenahi. Dia berharap sampah bisa menjadi sumber tenaga baru. “Sampah ini, saya baru lihat di beberapa kota yang lebih maju, kalau dikelola dengan baik justru bisa menjadi sumber penghidupan. Baik itu pariwisata, maupun juga pengelolaan air dan pengelolaan energi,” terangnya. Sandiaga juga berencana mengajak RW di Jakarta ke Bantargebang. Dia ingin warga bisa memaksimalkan potensi sampah di sana.

Dikutip Detik.com

You May Also Like

More From Author