PLN Tandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik PLTGU Riau dan PLTU Sulut-3

alt
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir saat penandatangan Power Purchase Agreement (PPA) di Kantor Pusat PLN, Jakarta (Foto: Humas PLN)
 
Technology-indonesia.com – PT PLN (Persero) menandatangani kontrak jual beli listrik swasta (Power Purchase Agreement/PPA) dengan dua perusahaan, yakni PT Medco Ratch Power Riau untuk pembangunan PLTGU Riau 275 Megawatt (MW) dan PT Minahasa Cahaya Lestari untuk pembangunan PLTU Sulut-3 kapasitas 2 x 50 MW. Direktur PLN Sofyan Basir menandatangi kedua PPA tersebut bersama para Direktur perusahaan pengembang proyek di PLN Kantor Pusat, Jakarta, pada Jumat (7/4/2017).
 
Setelah PPA ditandatangani, masing-masing  perusahaan harus mendapatkan pendanaan proyek dalam jangka waktu maksimum 12 bulan sejak tanggal efektif PPA. Pengembangan kedua proyek ini dilakukan dengan skema tanpa adanya penjaminan pemerintah Indonesia. Pembiayaan kedua proyek ini mengandalkan ekuitas perusahaan sendiri dan pinjaman dari dalam maupun luar negeri.
 
PLTGU Riau dengan biaya investasi mencapai USD 300 juta akan dibangun di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau. Pekerjaan konstruksi termasuk pembangunan fasilitas pipa gas sepanjang 43 kilometer dan jaringan transmisi diperkirakan memakan waktu 36 bulan dan dijadwalkan mencapai Commercial Operation Date/COD di tahun 2021. Energi listrik yang dibangkitkan setiap tahunnya sebesar ±1.446 GWh, dan akan disalurkan ke Sistem Ketenagalistrikan Sumatera Bagian Tengah dan Selatan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) ke GI 150 kV Tenayan dan GI 150 kV Teluk Lembu milik PLN.
 
Sedangkan PLTU Sulut-3 akan dibangun di Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Investasi pembangunan pembangkit ini mencapai USD 215 juta untuk membangun konstruksi dan jaringan transmisi 7 kilo meter selama 39 bulan. COD pembangkit dijadwalkan pada pertengahan tahun 2020. Listik dari PLTU ini akan disalurkan ke sistem kelistrikan Suluttenggo dengan jaringan 150 kV dan GI 150 kV Kema sebesar ±700 GWh per tahun.
 
Secara keekonomian, PLTGU Riau layak untuk dibangun mengingat perbandingan harga jual beli tenaga listriknya dengan BPP (Biaya Pokok Penyediaan) pembangkitan sistem ketenagalistrikan setempat tahun 2016 adalah sekitar 64%. Proyek ini nantinya dapat memberikan potensi penghematan untuk PLN sekitar Rp 700 Milyar per tahun. Demikian juga dengan PLTU Sulut-3 selain layak untuk dibangun dengan membandingka harga jual beli dibandingkan dengan BPP setempat, proyek ini juga akan memberikan potensi penghematan sekitar Rp 422 Milyar per-tahun.
 
PT PT Medco Ratch Power Riau merupakan perusahaan Special Purpose Company (SPC) yang dibentuk oleh Konsorsium PT Medco Power Indonesia (dengan kepemilikan saham 51%) dan Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL (dengan kepemilikan saham 49%), yang telah dinyatakan sebagai pemenang proses pengadaan untuk proyek PLTGU Riau. Dan PT Minahasa Cahaya Lestari merupakan perusahaan SPC yang dibentuk oleh para sponsor yaitu PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (dengan porsi saham 90%) melalui anak perusahaannya yaitu PT Toba Bara Energi dan Sinohydro Corporation Limited (dengan porsi saham 10%) yang dikhususkan untuk mengembangkan proyek PLTU Sulut-3.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author