Dua Peneliti Utama Batan Dikukuhkan Menjadi Profesor Riset

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Majelis pengukuhan Profesor Riset mengukuhkan dua peneliti utama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sebagai profesor riset. Kedua peneliti tersebut adalah Anhar Riza Antariksawan, dari Pusat Sains dan Teknologi Akselerator sebagai profesor riset bidang keselamatan reaktor nuklir, serta Mukh Syaifudin dari Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi sebagai profesor riset bidang biologi radiasi.

Pengukuhan dua profesor riset ini, maka menambah jumlah profesor di Batan mencapai angka 52 orang dari 380 peneliti. Profesor yang masih aktif di Batan hingga kini sebanyak 17 orang. Secara nasional, jumlah profesor riset menjadi 514 orang dari 8.734 peneliti.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko, dalam sambutannya mengatakan, di tengah banyaknya masyarakat yang masih takut terhadap pemanfaatan nuklir, kedua profesor ini tetap melakukan penelitian tentang teknologi nuklir.

“Kedua profesor kita ini telah menunjukkan dedikasi dalam hidupnya dalam melakukan penelitian pemanfaatan teknologi nuklir,” kata Handoko dalam Orasi Pengukuhan Profesor Riset di Auditorium Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Menurutnya, hasil penelitian kedua profesor ini menunjukkan bahwa teknologi nuklir bukan hal yang menakutkan lagi, namun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam kesejahteraan manusia. Hal ini dapat menjadi bukti kepada seluruh stake holder bahwa teknologi nuklir tidak perlu lagi ditakutkan

Pada acara tersebut, Sekretaris Utama Batan, Falconi Margono mengatakan, Batan sebagai lembaga penelitian terus berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya. “Saat ini Batan terus mendorong para pegawainya untuk meningkatkan kompetensinya untuk mencapai tujuan strategis lembaga,” kata Falconi.

Pengukuhan profesor riset kepada dua peneliti utama Batan ini merupakan wujud nyata upaya Batan dalam meningkatkan kompetensi SDM-nya. “Batan mengajak seluruh peneliti utama untuk terus berkarya dengan penelitiannya di bidang pengembangan teknologi nuklir,” lanjut Falconi.

Bertambahnya profesor di Batan menurut Falconi semakin memantapkan posisi Batan sebagai technical support organization (TSO), technology provider, dan Clearing House Teknologi Nuklir.

Falconi berharap, pemanfaatan teknologi nuklir kedepan semakin dirasakan oleh masyarakat luas melalui karya para peneliti Batan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author