TechnologyIndonesia.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan penambahan jumlah dan sebaran subpenyalur LPG Tabung 3 Kg, di antaranya melalui pengangkatan pengecer atau warung menjadi subpenyalur. Hal ini menyusuli kebijakan baru pembelian LPG Tabung 3 Kg wajib menunjukkan KTP.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Mustika Pertiwi menyatakan bahwa mulai 1 Januari 2024 telah diberlakukan pembelian LPG Tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh konsumen yang telah terdata.
Namun bagi konsumen yang belum terdata, masih tetap dapat bertransaksi setelah melakukan pendaftaran on the spot di subpenyalur/pangkalan resmi.
“Kami sudah mengusulkan ke Pertamina bahwa pengecer-pengecer yang ada sebaiknya dapat diangkat menjadi subpenyalur/pangkalan. Diatur saja jaraknya, misal tiap 1 km itu ada 1 pangkalan,” kata Mustika di Kantor Direktorat Jenderal Migas, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Mustika menjelaskan, tahapan awal transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran dilakukan melalui pendataan KTP pengguna dalam sistem berbasis web di subpenyalur/pangkalan resmi. Dengan demikian, pendataan itu tidak sampai ke level pengecer atau warung.
“Warung atau pengecer itu membeli LPG di pangkalan, jadi mereka pun terdaftar di situ. Tetapi memang kendalanya ketika pengecer itu membeli dalam jumlah besar, misalnya 10 tabung, maka dia mengurangi hak konsumen akhir untuk membeli langsung di pangkalan. Jadi ini yang harus diatur,” jelasnya.
Karena itu, pihaknya mengusulkan agar warung bisa diangkat menjadi subpenyalur/pangkalan resmi. Mustika meminta agar Pertamina mengidentifikasi warung-warung dengan penjualan LPG Tabung 3 Kg skala besar.
“Mungkin diidentifikasi mana pengecer yang mendistribusikan paling banyak itu diangkat menjadi satu pangkalan supaya resmi. Kalau begitu kan bisa terdata,” ujarnya.
“Terutama ini sebagai satu pangkalan, otomatis konsumen akan membeli langsung di pangkalan yang diangkat dari pengecer,” sambungnya.
Di sisi lain, implementasi pembelian LPG Tabung 3 Kg dengan KTP hingga saat ini masih belum maksimal. Berdasarkan data Kementerian ESDM per 31 Desember 2023, total NIK yang terdaftar baru 31,5 juta.
Angka tersebut masih cukup jauh dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) desil 1 sampai 7 sebanyak 189,2 juta NIK. Karena itu, Kementerian ESDM masih memberi kesempatan bagi pengguna LPG Tabung 3 Kg yang belum terdata untuk mendaftar.
“Sebenarnya target kami mulai 1 Januari 2024 ini pencatatan transaksi di subpenyalur mutlak menggunakan sistem, tidak lagi dilakukan secara manual melalui logbook,” tutur Mustika.
“Namun masih tetap menggunakan logbook karena kami masih perlu mengevaluasi kesiapan data dan infrastruktur, kehandalan sinyal serta kesiapan petugas di lapangan,” pungkas Mustika.