TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara dan Bank Sampah Banjarnegara (BSB) mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar melalui mesin fast pyrolysis (FASPOL). Bahan bakar hasil pengolahan sampah plastik ini dinamakan PETASOL.
Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko mengatakan pengolahan sampah plastik menjadi PETASOL merupakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah sekaligus menyediakan energi alternatif.
Dalam audiensi di Pendopo Bupati pada Jumat (21/3/2025), Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana mengapresiasi pendampingan dan kerjasama penelitian yang telah dilaksanakan dan berharap dapat menjadi alternatif solusi bagi permasalahan pengelolaan sampah di Banjarnegara khususnya.
“Dalam dua tahun ini telah dihasilkan riset yang mendukung pembangunan di Banjarnegara. Kami masih tetap membutuhkan kehadiran BRIN ke depan, agar harmonisasi kerja sama riset dapat disebarkan pada skala lebih luas,” ujar Amalia.
Koordinator Kelompok Riset Valorisasi Sumber Daya dalam Rekayasa Sirkukar Berkelanjutan PR SPBPDH BRIN, Tri Martini Patria menjelaskan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar memiliki potensi ekonomi yang menarik.
“Pengolahan sampah plastik menjadi PETASOL dengan prinsip Ekonomi Sirkular tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,” jelas Tria.
Heru Susanto dari PR SPBPDH BRIN menambahkan bahwa PETASOL telah diuji di laboratorium BRIN dan LEMIGAS dan dinyatakan memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar B0. “Semakin bersih dan kering sampah plastik yang diolah maka yield dan kualitasnya semakin baik,” ujar Heru.
Ketua BSB, Budi Trisno Aji menegaskan bahwa PETASOL merupakan BBM berbasis sampah plastik yang dapat digunakan untuk mesin diesel dan mendukung operasional mesin pertanian di kawasan pertanian Banjarnegara.
“Lebih dari 52 mitra telah mereplikasi teknologi FASPOL ini, termasuk dari daerah di luar Pulau Jawa,” kata Budi.
Selain pengolahan sampah plastik, Bupati Banjarnegara juga mendorong BRIN untuk mencari solusi atas masalah eceng gondok di Telaga Merdada, Dieng.
Menurut Amalia, penanganan eceng gondok yang selama ini hanya terbatas pada pembersihan harus dikembangkan dengan inovasi yang mampu mengurangi pertumbuhan dan memanfaatkan limbahnya. (Sumber brin.go.id)
BRIN dan Pemkab Banjarnegara Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar PETASOL
