Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem, BPPT Terus Lakukan Operasi TMC

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menghadapi potensi cuaca ekstrem, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus laksanakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mereduksi curah hujan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

BPPT bekerjasama dengan TNI AU, BNPB, BMKG, dan LAPAN telah menyiapkan 2 pesawat CASA-212 dan CN-295, serta bahan semai total berjumlah 25 ton untuk pelaksanaan operasi TMC. Penambahan bahan semai merupakan bagian dari penambahan jumlah sorti (penerbangan) yang akan dilakukan untuk mengantisipasi potensi hujan ekstrem di Jabodetabek.

Dari hasil pantauan lapangan dan radar cuaca, potensi awan akan semakin tinggi dalam beberapa hari kedepan yang dipicu bibit siklon tropis di selatan Pulau Jawa. Hal ini juga memicu angin dengan kecepatan yang lebih tinggi dibanding beberapa hari sebelumnya.

Berdasarkan siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berjudul Deteksi Potensi Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara (update 23 Februari 2021), disebutkan bahwa kawasan Jabodetabek akan mengalami potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021. Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam/dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.

Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangannya menyampaikan bahwa upaya penyemaian terhadap potensi awan hujan ini dilakukan agar hujan bisa jatuh di wilayah lainnya sebelum mencapai kawasan Jabodetabek.

“Alhamdulillah atas izin dan ridho-Nya, ikhtiar yang kami lakukan membuahkan hasil yang optimal, ditunjukkan dengan informasi curah hujan (presipitasi) hasil pantauan citra satelit TRMM,” ungkapnya.

Dengan upaya teknologi modifikasi cuaca ini, lanjut Hammam hujan berhasil diturunkan di wilayah perairan sebelum memasuki area pemukiman penduduk. Sehingga hujan yang masuk di daerah Jabodetabek dapat berkurang baik durasi maupun intensitasnya.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, Jon Arifian menyampaikan dari pagi hingga sore hari ini Tim TMC BPPT telah melakukan 3 sorti penerbangan menggunakan armada pesawat TNI AU CASA-212 dan CN-295.

Rute yang dilewati yaitu penyemaian di wilayah Selat Sunda bagian utara dan perairan barat daya Lampung pada level ketinggian 12.000 feet dengan menghabiskan bahan semai garam sebanyak 2.000 kg NaCl. Rute selanjutnya, penyemaian di wilayah Pandeglang dan Selat Sunda pada level ketinggian 12.000 feet dengan menghabiskan bahan semai garam sebanyak 2000 kg NaCl. Serta, penyemaian di wilayah Kab. Lebak bagian selatan, pantai selatan Banten dan Pelabuhan Ratu pada level ketinggian 9.000 feet dengan menghabiskan bahan semai garam sebanyak 800 kg NaCl.

Operasi TMC untuk penanganan cuaca ekstrem di Jabodetabek telah dimulai pada tanggal 21 Februari 2021. Terhitung sudah empat hari pelaksanaan TMC dilakukan dengan total 8 sorti dan 12.000 kg NaCl telah disemai di sekitar Selat Sunda dan Bagian Utara Pulau Jawa.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author