Tangani Erupsi Gunung Lewotobi, Pemerintah Fokus pada Relokasi Aman dan Hunian Layak

TechnologyIndonesia.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Status gunung ini resmi dinaikkan menjadi Level IV (Awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) setelah erupsi yang terjadi pada 18 Mei 2025.

Menanggapi situasi ini, pemerintah pusat dan daerah langsung bergerak cepat melalui rapat koordinasi di Kantor Gubernur NTT, Kamis (22/5/2025). Rapat dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bupati Flores Timur, lintas kementerian dan unsur perangkat daerah lainnya.

“Melihat kronologis dan perkembangan situasi Gunung Lewotobi Laki-Laki, tidak ada alternatif lain selain evakuasi dan relokasi masyarakat ke tempat yang lebih aman,” tutur Kepala BNPB, Suharyanto.

“Statusnya tidak pernah turun sampai ke Level II, maka pilihan terbaik adalah hidup berdampingan namun dalam radius yang aman,” tambahnya.

Rapat tersebut juga menyepakati serangkaian langkah terpadu antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak.

Sekalipun masyarakat telah menempati lokasi hunian sementara (huntara), melakukan evakuasi mandiri dan tinggal di tenda pengungsian, Kepala BNPB menegaskan bahwa masyarakat tetap berhak untuk tinggal di hunian tetap yang lebih aman dan layak.

“Alhamdullilah selama enam bulan terakhir ini huntara tahap I dan II telah terbangun dan sudah dihuni oleh 450 kepala keluarga, fasilitas listrik dan air bersih juga telah tersedia, saat ini tengah dilanjutkan pembangunan huntara tahap III,” ujar Suharyanto.

“Namun seperti namanya hunian sementara, tempat tinggal tersebut hanya sementara, masyarakat berhak untuk menempati hunian tetap yang lebih aman dan lebih layak, ini yang menjadi prioritas yang kita semua sepakati,” tegasnya.

Suharyanto menyatakan bahwa lokasi huntap telah ditetapkan di satu titik yaitu Noboleto dengan target sekitar 500 rumah yang akan dibangun. Setelah melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat, pengerjaan pembangunan huntap dapat dilakukan dalam waktu dekat.

“Setelah sepakat dengan masyarakat setempat, kita sudah bisa melakukan pekerjaan pembangunan huntap sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” tuturnya.

Suharyanto menjelaskan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun akses jalan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman membangun hunian berserta lingkungannya, Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga telah memperjelas peraturan dan legalitas yang harus dipenuhi serta untuk kebutuhan fasilitas air bersih dan listrik akan didukung oleh Badan Geologi, Balai Besar Wilayah Sungai, PLN dan unsur lembaga lainnya.

Selain itu, Suharyanto menambahkan bahwa rumah contoh juga sudah dibangun agar masyarakat dapat melihat langsung serta mempertimbangkan untuk relokasi ke huntap atau relokasi mandiri sesuai radius aman yang telah ditentukan.

“Kami pastikan tidak ada warga yang kembali ke zona bahaya. Semua akan direlokasi ke wilayah aman dan layak huni. Pemerintah bekerja sama, bahu-membahu untuk mempercepat penyelesaian relokasi ini,” ungkap Kepala BNPB.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat serta unsur lembaga terkait atas dukungan penuh yang diberikan kepada warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BNPB, kementerian lembaga terkait dan seluruh unsur pendukung yang membantu pelaksanaan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, mulai dari penyaluran Dana Siap Pakai, pembangunan huntara hingga huntap yang kini tengah diproses, hingga pemberian Dana Tunggu Hunian kepada warga terdampak yang masih bertahan secara mandiri,” ujar Emanuel.

“Ini adalah wujud perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terhadap kebutuhan mendasar masyarakat terdampak bencana,” pungkasnya.

Emanuel berharap solidaritas dan gotong royong yang dilakukan saat ini dapat mempercepat proses pemulihan kehidupan, mengurangi penderitaan dan menghadirkan tempat tinggal yang aman dari potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Peninjauan Sumur Bor di Kecamatan Amarasi


Selain bantuan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, BNPB turut menyalurkan Dana Siap Pakai untuk pembuatan sumur bor di 13 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi musim kemarau dan kekeringan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala BNPB dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Utama BNPB, Rustian meninjau langsung lokasi sumur bor yang dibangun di Desa Oebesi, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Rustian mengatakan bahwa pembangunan sumur bor ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya mengantisipasi musim kemarau mendatang.

“Sumur bor yang dibangun tahun 2024 ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan air bersih khususnya pada masa musim kemarau di tahun ini maupun masa mendatang,” ujar Rustian.

Dirinya turut menekankan kembali pentingnya pemeliharaan sumur bor agar tetap dapat digunakan masyarakat secara berkelanjutan.

“Tidak hanya digunakan, namun sumur bor ini harus dipelihara dengan baik,” tekan Rustian.

Dirinya berharap, air bersih yang diperoleh menggunakan sumur bor ini dapat selalu memberikan manfaat baik bagi warga setempat.

“Selain untuk kebutuhan mandi, memasak, menanam, air bersih juga sangat penting untuk kesehatan anak-anak, khususnya dalam pencegahan stunting, maka ini yang harus kita terus jaga dan penuhi bagi masyarakat,” tutupnya.

Sumur bor di Desa Oebesi ini dibangun dengan kedalaman 60 meter dan dapat memfasilitasi kebutuhan air bersih kepada 300 jiwa. Air bersih yang dihasilkan telah digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta pemenuhan pangan melalui penanaman tumbuhan jagung dan sawi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author