TechnologyIndonesia.id – Pelayanan kesehatan di wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) perlahan kembali bangkit pascabencana banjir dan tanah longsor. Sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sempat lumpuh kini mulai beroperasi secara bertahap, meski terkendala keterbatasan pasokan listrik dan air bersih.
Berdasarkan Laporan Situasi Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Aceh, Sumut dan Sumatera Barat (Sumbar) pada 15 Desember 2025 pukul 22.00 WIB, di Aceh Tamiang, RSUD Muda Sedia telah membuka layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, serta kamar operasi.
Meski demikian, layanan ICU dan hemodialisis belum dapat dijalankan karena kendala teknis, termasuk instalasi air dan pengecekan alat kesehatan. Kondisi listrik dilaporkan aman, namun beberapa alat laboratorium mengalami kerusakan akibat bencana.
RSUD Sultan Abdul Azis Syah (SAAS) Peureulak, Aceh Timur juga mulai mengoperasikan layanan IGD dan sejumlah poliklinik. Kendala yang dihadapi adalah ketidakstabilan listrik, sehingga membutuhkan dukungan genset dan bahan bakar. Ketersediaan air bersih juga masih terbatas dan sebagian alat radiologi dilaporkan rusak.
Di Kota Langsa, RSUD Langsa telah mengaktifkan layanan IGD, rawat inap, serta beberapa layanan penunjang seperti ICU, NICU, dan ruang bedah. Namun, layanan hemodialisis dan radiologi belum dapat beroperasi karena aliran listrik terhenti selama enam hari.
Kondisi serupa terjadi di RSUD Zubir Mahmud, Aceh Timur. Layanan dasar seperti IGD, laboratorium klinik, dan rawat inap telah berjalan. Namun layanan hemodialisis dan radiologi masih terhenti akibat pemadaman listrik PLN selama empat hari.
Selain listrik, keterbatasan air bersih juga menjadi kendala di sejumlah RSUD. Beberapa rumah sakit terpaksa membeli air bersih untuk menjaga operasional layanan dasar, sementara instalasi air dan mesin pendukung masih dalam proses perbaikan pascabencana.
Di Sumut, RSUD Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, tetap melayani pasien meski dengan fasilitas terbatas. Hingga 15 Desember, ribuan pasien rawat jalan dilayani menggunakan tenda dan posko darurat. Sementara, perbaikan fasilitas utama rumah sakit masih berlangsung.
Beroperasi Secara Bertahap
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan seluruh rumah sakit yang sempat terdampak bencana di wilayah Sumatra kini telah kembali beroperasi secara bertahap. Pemerintah memastikan layanan kesehatan tetap berjalan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat terdampak.
Ia mengungkapkan, pada 26 November 2025, terdapat 41 rumah sakit yang tidak dapat beroperasi akibat bencana.
“Alhamdulillah, hari ini 100% rumah sakit tersebut sudah mulai beroperasi kembali, meskipun secara bertahap, dimulai dari layanan IGD dan ruang operasi,” ujar Menteri Budi  dalam rapat kabinet paripurna, Senin (15/12/2025).
Percepat PemulihanÂ
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Agus Jamaludin mengatakan pemulihan layanan kesehatan pascabencana difokuskan pada memastikan layanan dasar tetap berjalan sembari mempercepat pemulihan sarana pendukung.Â
“Sebagian besar rumah sakit sudah mulai melayani pasien, namun memang masih ada kendala listrik dan air bersih. Ini yang sedang kami dorong percepatannya agar layanan kritis seperti hemodialisis dan radiologi bisa segera beroperasi,” ujar Agus.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk penyediaan genset, BBM, serta perbaikan jaringan listrik.Â
“Keselamatan pasien menjadi prioritas utama. Kami pastikan dukungan logistik kesehatan dan teknis terus dilakukan sampai layanan rumah sakit kembali normal sepenuhnya,” kata Agus. (Sumber: kemkes.go.id)
RSUD di Aceh dan Sumatra Mulai Beroperasi Meski Terkendala Listrik
