Jakarta, 26 September 2019 : Beberapa wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah terus diguyur hujan selama dilaksanakan operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca). Hujan juga tetap membasahi wilayah Provinsi Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.
“Setelah beberapa hari digelar operasi TMC di Sumatera dan Kalimantan, kepekatan asap mulai berkurang dan awan bisa tumbuh baik. Penaburan kapur tohor pagi hari juga membantu awan tumbuh lebih mudah sehingga penyemaian dengan garam lebih berpotensi hasilkan hujan,” ujar Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Tim BBTMC-BPPT Posko Pontianak didukung TNI AU hari ini memfokuskan melakukan penyebaran kapur tohor (CaO) di daerah Sekadau, Sintang, Melawi dan Ketapang. Pesawat CN 295 meluncur dari Lapangan Udara Supadio, Pontianak sekitar pk 09.30 WIB dengan membawa 2400 kg CaO.
“ Misinya CaO akan membuka kolom udara yang tertutup asap agar radiasi matahari bisa sampai permukaan bumi sehingga ada energi penguapan untuk pertumbuhan awan,” ujar Satyo Nuryanto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Pontianak.
Secara keseluruhan pada pk 16.00, hujan dilaporkan terjadi di wilayah Singkawang, Bengkayang, Sukadana, Koramil1206-14 Hulu Burung, dan Digi Stamet (Stasiun Meteorologi) Pontianak.
Sebagian besar wilayah Kalbar pada Selasa sore hari terjadi hujan ringan hingga lebat, yaitu terpantau di Posko TMC Lanud Supadio dan Banjarsari Kecamatan Kendawangan Ketapang, Bengkayang, SMK Anjungan, Balai Berkuak , Sukadana , Melawi , Kendawangan Ketapang , Entikong , Kembayan, Digi Stamet Pontianak, Posmet Ketapang-Sandai, Singkawang, Sanggau-Beduai, hingga Sanggau-Sekayam .
“Pantauan visual dari penerbangan pertama siang hari terdapat pertumbuhan awan cumulus congestus dengan ketinggian 12.000 – 14.000 kaki di Kab. Ketangan bagian utara sampai selatan. Penerbangan sempat alami goncangan cukup keras,” ujar Satyo. Volume total curah hujan hasil TMC dari 19-23 September capai 81 juta M3
Memasuki hari ke-9 operasi TMC BBTMC-BPPT didukung TNI AU di Kalimanan Tengah, hujan kembali terjadi di wilayah Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya.
Pada pagi hari, operasi TMC penyemaian awan dilakukan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. “Kabut asap terpantau di ketinggian 5000 kaki. Sementara, pantauan awan di ketinghgian 13.000 kaki,” ujar Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Palangkaraya.
Sedangkan, penerbangan kedua, ditargetkan ke wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
Hujan ringan terjadi sore hari di beberapa wilayah, yaitu Pangkalan Bun wilayah Lanud TNI AU, Kabupaten Kapuas, dan Kabupaten Sampit.
Menurut Faisal Sunarto, sejak pagi kondisi cuaca di wilayah Kalteng terpantau berasap. Pantauan secara visual penerbangan terdapat pertumbuhan awan cumulus dengan ketinggian 9.000 – 14.000 feet di bagian Selatan dan Tenggara Kalimantan Tengah. Total volume hasil TMC di Kalteng dari 17-23 September 2019 tercatat capai 14 juta M3.
Operasi TMC Penanggulangan Karhutla di Kalteng ini dipusatkan di Posko Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya dengan diperkuat tim BBTMC-BPPT sebanyak 5 orang (termasuk Flight Scientist), dan didukung 13 orang dari TNI AU untuk kru pesawat.
Tim BBTMC-BPPT didukung TNI AU menggunakan pesawat Hercules C 130 membawa NaCl sebanyak 2.500 kg dan CaO sebanyak 1500 tujuan pennyemaian di Siak, Dumai, Pulau Rupat, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar dan Pelalawan. Di Jambi, dilaporkan terjadi hujan di daeran Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.
Laporan hujan terjadi di wilayah Provinsi Riau terjadi di Dumai, Pelalawan, Kep Meranti, Bengkalis, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Siak, Rokan Hulu, Kampar dan Rokan Hilir. Sedangkan di Jambi, dilaporkan terjadi hujan di daerah Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.
“Selama dua hari ini, perkembangannya sangat signifikan, hujan turun di banyak wilayah di Riau serta Jambi. Bahkan meluas hingga Sumatera Selatan,” ujar Samba Wirahma, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Riau. Total volume air hasil TMC sejak 17-24 September 2019 di Riau, Jambi dan Sumsel tercatat sekitar 250 juta M3.
Posko Palembang dibuka Selasa kemarin dan mulai beroperasi hari ini. “Kami melakukan dua kali penerbangan penyemaian awan,” ujar Dwipa W Soehoed, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Palembang. Penerbangan pertama dilakukan pada pagi dengan target penyemaian di Kab. Ogan Komering Ilir dan Kab. Banyuasin pada ketinggian 9.500 kaki dengan menghabiskan bahan semai garam sebanyak 800 kg. Penerbangan kedua dilakukan pada siang hari dengan target penyemaian di Kab. Banyuasin pada ketinggian 9000-9500 kaki dengan menghabiskan bahan semai garam sebanyak 800 kg. Hujan dengan intensitas ringan terpantau di kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin