BNPB Suguhkan Pentas Budaya Lokal dengan Pesan Kebencanaan untuk Warga Sumedang

Technology-Indonesia.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyuguhkan pentas kesenian lokal budaya sadar bencana (BSB) yang menghibur sekaligus mengedukasi warga di Alun-alun Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (8/7/2023).

Tidak hanya menghibur, BSB juga mengedukasi dan membangun kesadaran terhadap kebencanaan di tengah masyarakat. BSB dengan memadukan kekayaan budaya lokal ini bertajuk ‘Alam Parantos Ngurus Urang, Pikeun Eta Urang Oge Kedah Ngajagana’ atau ‘Alam telah Menjaga Kita, Kita juga Harus Menjaganya.’

Sebelum berlangsungnya acara, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan beberapa pesan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan warga Sumedang. Suharyanto menggarisbawahi dan menyampaikan pesan akan ancaman bahaya yang ada di sekitar.

“Kita hidup di wilayah dengan sumber daya alam melimpah dan sekaligus memiliki potensi bencana alam,” ujar Suharyanto.

Kenyataan tersebut perlu disikapi oleh masyarakat dengan upaya pengurangan risiko bencana. “Ini perlu menjadi perhatian kita semua,” tambahnya.

Kepala BNPB berharap acara ini bisa memberikan masyarakat Sumedang pengetahuan dan pemahaman sehingga kita semua sadar untuk mencegah atau memitigasi potensi bahaya yang ada di sekitar atau pun tempat tinggal.

Suharyanto juga mengatakan BNPB sedang memfokuskan pada penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan. Namun bencana hidrometeorologi basah, di antaranya banjir dan longsor, masih saja terjadi seperti di beberapa wilayah Jawa Timur dan Bali.

“Dalam dua hari ini saja, meski saat ini kita berada di awal puncak musim kemarau, tetapi bencana banjir dan longsor masih terjadi,“ ujarnya.

Di samping itu, Suharyanto mengajak warga untuk melihat kembali pada peristiwa longsor yang menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, pada awal Januari 2021. Kejadian itu merenggut 40 korban jiwa, termasuk sejumlah petugas dan relawan yang tewas saat insiden susulan terjadi selang 2 jam setelah longsor utama. Suharyanto berharap hal ini dapat dicegah di masa yang akan datang.

Kepala BNPB meminta semua pihak dan para pemangku kepentingan untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana. Untuk menghadapi ancaman tanah longsor ke depan, BNPB dan BPBD melakukan rehabilitasi dengan menanam 1.000 bibit pohon di Cihanjuang pada Minggu (9/7/2023).

Bupati Kabupaten Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan pentas kesenian ini telah menghibur sekaligus mengedukasi warganya memgenai kebencanaan. Bupati berharap kegiatan BSB dapat menberikan manfaat kepada masyarakat, tentunya dalam penanggulangan bencana.

“Melalui penyelenggaraan acara ini, masyarakat dapat mengetahui dan sadar untuk mengantisiapsi dan mencegah setiap ancaman bencana,” ujar Bupati.

Hal senada disampaikan perwakilan Komisi VIII DPR RI Itje Siti Dewi Kuraesin yang berharap acara BSB ini berdampak kepada masyarakat luas. Menurutnya, penyelenggaraan kesenian lokal ini dapat menjadi media untuk penyadaran sehingga masyarakat dapat mencegah maupun menghindar dari ancaman bencana.

Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya bencana alam. Buku Risiko Bencana Indonesia (2023) yang diterbitkan BNPB mengidentifikasi kabupaten ini memiliki ancaman bahaya bencana alam, di antaranya tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrem, banjir bandang, likuefaksi dan gempa bumi.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author