Operasi SAR Longsor Brebes Dihentikan

Technology-Indonesia.com – Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Korban longsor Brebes sampai hari Rabu (28/2/2018) tercatat sebanyak 11 orang meninggal dunia, 7 orang hilang dan 4 orang masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya mengatakan sesuai prosedur dalam pencarian korban bencana berlangsung selama 7 hari. Sebab lebih dari 7 hari, korban hilang diperkirakan kondisinya sudah rusak dan dapat membahayakan petugas SAR.
Sebelumnya, tujuh ahli waris korban bencana tanah longsor yang masih hilang di Desa Pasir Panjang, menyepakati pencarian berakhir pada Rabu (28/2/2018). Kesepakatan tersebut diambil setelah mereka melakukan musyawarah tertutup dengan Basarnas, Dandim, Kapolres, BPBD dan Bupati Brebes pada Selasa (27/2/2018) petang. Para ahli waris korban telah mengikhlaskan korban tidak ditemukan.
Sebanyak 400 personil dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan, dan beberapa unsur lain akan kembali ke tempat masing-masing pada Rabu (28/2/2018). Selanjutnya BPBD Kabupaten Brebes mengoordinir aparat, relawan dan masyarakat secara terbatas membersihkan material longsor yang membahayakan masyarakat.
“Beratnya medan area longsor yang memiliki ketebalan hingga 20 meter dan luas serta faktor cuaca hujan menghambat pencarian korban longsor. Pencarian korban tidak optimal karena faktor alam,” terangnya.
Longsor dan Banjir
Bencana longsor kembali terjadi di Blok Lempang Dusun Reco Desa Reco, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada Rabu (28/2/2018) pukul 08.45 WIB. Kejadian longsor terjadi pada saat cuaca cerah. Kebun berada pada lahan dengan kemiringan lereng cukup terjal dan tanaman semusim.
Saat itu, dua petani bekerja di kebun sedang istirahat di perengan bawah pohon bambu. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Mereka berusaha menyelamatkan diri. Satu orang  berhasil meloloskan diri (Arifin, 26) dan satu orang tertimbun longsor (Nugroho Harianto, 25).
Aparat dari BPBD, TNI, Polri, Muspika dibantu relawan dan masyarakat berusaha mengevakuasi korban. Pada pukul 14.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu, banjir yang melanda 10 kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah pada Senin (26/2/2018), saat ini sebagian besar sudah surut. Banjir menyisakan lumpur dan kerusakan.
Hujan deras mengakibatkan empat sungai meluap yaitu Way Seputih, Way Pengubuan, Way Tipo, dan Way Tatayan. Banjir merendam 10 kecamatan di Lampung Tengah meliputi Kecamatan  Gunung Sugih, Seputih Agung, Bumiratu Nuban, Way Pengubuan, Bekri, Bandar Mataram, Seputih Banyak, Terbanggibesar, Bandarsurabaya, dan Seputih Mataram.
Dampak banjir di Lampung Tengah menyebab enam orang tewas.  458 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan ratusan rumah terendam, diantaranya berada di Kampung Goras Jaya sebanyak 276 KK, Kampung Sinar Banten 161 KK, Kampung Kesuma Jaya 12 KK dan Kampung Kesumadadi 9 KK. Penanganan darurat masih terus dilakukan.
BNPB menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi hujan masih tinggi sehingga dapat memicu bencana.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author