Jaga Stabilitas Perusahaan Selama Pandemi, KAI Kembangkan Strategi Bisnis Inovatif

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pasca pandemi Covid-19, pemulihan kondisi kehidupan kian meningkat untuk mengembalikan aktivitas normal. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar mempertahankan stabilitas bisnis perusahaannya. Hal serupa dirasakan oleh jasa pelayanan transportasi darat seperti PT Kereta Api Indonesia yang telah mengepakkan inovasi bisnisnya selama pandemi.

Berangkat dari ini, MarkPlus Institute bersama Indonesian Marketing Association (IMA) menghadirkan M Club Semarang bertajuk “Recovering Stronger : Innovative Strategies to Build Resiliencies” pada 28 Februari 2023 di Hotel Ibis Budget, Semarang.

Pada kegiatan ini, Saepudin Nugroho sebagai Manager KNA PT KAI Daop 4 Semarang mengupas strategi pemulihan yang berinovasi dengan kemampuan untuk bangkit dan pulih kembali. Saepudin memaparkan inovasi yang dijalankan oleh KAI untuk mempertahankan bisnisnya.

Dikenal sebagai inovatif transportasi darat, perusahaan ini menghadirkan tiga pilar yang antara lain adalah Non Transport Comm, Freight Transport, dan Passenger Transport. Ketiga pilar tersebut dapat dilirik oleh masyarakat dengan berbagai fasilitas yang diberikan oleh KAI, seperti pemberian dan layanan protokol kesehatan, integrasi metode pembayaran, promo harga tiket, terobosan produk dan layanan baru, dan sebagainya.

Adapun asset commercialization yang diterapkan KAI untuk mengoptimalkan potensi kerjasama dengan pihak lain, termasuk UKM dengan menyewakan aset di stasiun, pemanfaatan ROW jalur kereta api, penyewaan rumah perusahaan, iklan di stasiun dan kereta, penjualan hak penamaan, dan pengadaan acara-acara yang digelar KAI.

“Sebagai contoh dari kerjasama selama pandemi, KAI dan Universitas Gadjah Mada (UGM), menghadirkan alat pendeteksi virus corona yang kita kenal dengan GeNose. Kerjasama ini kita jalankan untuk mempermudah dan menghadirkan inovasi baru di masa pandemi bagi calon pelancong yang akan bepergian menggunakan Kereta Api,” ujar Saepudin.

Perusahaan layanan transportasi ini juga turut serta mendorong dan mengembangkan UKM Indonesia. Saepudin menjelaskan KAI memberikan beberapa fasilitas UKM Indonesia untuk berkembang, seperti etalase dan katalog penjualan yang dapat digunakan UKM Indonesia.

Saepudin merangkum cara PT KAI Indonesia mempertahankan stabilitas bisnis dengan Innovation; melakukan terobosan baru dengan mencari sumber pendapatan di luar core business, adaptability; mampu menyesuaikan dengan kondisi dan kebijakan pemerintah, customer behaviour; memahami perilaku dan keinginan pelanggan, dan change environment; melindungi sumber daya yang dimiliki bila terjadi perubahan dalam lingkungan pekerjaan.

Gelaran ini dimeriahkan oleh moderator dari ICSB Semarang, Zhakiyah Joban selaku Wakil Ketua ICSB Semarang. Ia menegaskan, “Untuk melihat peluang suatu bisnis, terkhususnya untuk mempertahankan stabilitas perusahaan, kita harus melihat potensi yang kita punya.”

“Cara-cara ini dapat kita lakukan dengan menganalisa portal aset, melakukan pemetaan target sasaran, dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan. Dengan itu, semua akan menghadirkan optimalisasi kualitas pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan,” imbuhnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author