ADS-B BPPT Siap Pantau Penerbangan di 7 Bandara Papua

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Inovasi Sistem Pemantau Penerbangan Berbasis ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast) karya BPPT segera dipasang pada tujuh bandara di Papua yaitu Bandara Wamena, Sentani, Oksibil, Dekai, Senggeh, Borme dan Elelim.

Direktur Pusat Teknologi Elektronika (PTE-BPPT), Yudi Purwantoro mengungkapkan ADS-B merupakan sistem navigasi penerbangan di mana setiap pesawat terbang memancarkan data penerbangannya berupa identitas, koordinat lokasi, ketinggian, kecepatan, dan indikator lainnya, ke segala arah secara terus menerus melalui media gelombang radio.

“Alat ini akan dipasang di Bandara Wamena, Sentani, Oksibil, Dekai, Senggeh, Borme dan Elelim. Pemasangan 7 titik secara bertahap pada tahun 2018. Titik awal di Sentani, target akhir Juni siap beroperasi,” ungkap Yudi di Kantor BPPT, Jakarta pada Jumat (11/05/2018).

Tipe ADSB yang digunakan adalah ADS-B Ground Station. Keunggulannya adalah data akan dapat dilihat secara lokal di masing-masing bandara, melalui Situasional Display Monitor dan dikirimkan secara bersamaan ke Air Traffic Control System milik Airnav Indonesia di Sentani.

Dengan pemasangan ADS-B di 7 titik lokasi tersebut, pesawat-pesawat terbang pada rute atau jalur penerbangan Sentani – Wamena – Oksibil dapat dimonitor dengan baik melalui Situasional Awareness Display oleh Air Traffic Controller.

“Melalui Teknologi ADS-B sebagai Teknologi Surveillance nantinya akan lebih banyak lagi area penerbangan di bawah Flight Level 24.000 feet yang belum tercover situasional awareness display akan bisa dicover dengan lebih baik. Jadi petugas ATC di Papua dapat memonitor pesawat secara real time, bukan dengan menggambar titik-titik lagi,” jelasnya.

Indonesia miliki sekitar 300 bandara dengan potensi yang bisa terpasang ADS-B sekitar 250 bandara. Di Papua ada 109 bandara yang memerlukan ADS-B ini. Tidak hanya dipasang di bandara, ADS-B juga lebih banyak di sepanjang jalur penerbangan.

“Dengan adanya infrastruktur navigasi ini jumlah penerbangan di papua bisa ditingkatkan dan tidak lagi terlalu terpengaruh dengan kondisi cuaca,” pungkasnya.

Sudah Tersertifikasi

ADS-B Ground Station BPPT-INTI diberi kode produk AGS-216. ADSB Ground Station AGS 216 merupakan ground station buatan dalam negeri pertama yang dirancang BPPT dan diproduksi oleh PT INTI. ADS-B AGS-216 telah disertifikasi Kementerian Perhubungan berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara yang mengacu pada Standar Internasional (Amerika dan Eropa) untuk ADS-B pada awal tahun 2017, dan layak digunakan secara operasional.

Dengan demikian AGS-216 setara dengan perangkat yang dihasilkan oleh industri negara maju seperti Thales. Keberhasilan ini mendukung efisiensi nasional dan peningkatan kemandirian serta daya saing bangsa melalui inovasi teknologi dan penggunaan produk dalam negeri sehingga meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Inovasi sistem ADS-B ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan radar antara lain jangkauan coverage lebih luas: radius 250mil (450km) segala arah, sedangkan coverage radar prinsipnya satu arah. Kelebihan lainnya jumlah pesawat yang dapat dipantau lebih banyak sekitar 500 pesawat, sehingga memperkecil separasi antar pesawat dan meningkatkan jumlah penerbangan.

ADS-B BPPT juga lebih sederhana dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan, serta rendah biaya investasi, instalasi, operasi dan pemeliharaan. ADS-B ini dapat dipasang di berbagai medan lokasi, termasuk lokasi terpencil karena kebutuhan energi listriknya kecil sehingga dapat menggunakan listrik tenaga surya.

Selain itu, dukungan purna jual lebih efektif dan efisien karena dilakukan sepenuhnya oleh tenaga ahli dalam negeri, sehingga meningkatkan jam operasi dan kehandalan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author