Melalui Program FIAR, BRIN Dorong Inovasi Digitalisasi Bank Sampah di Bangli

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung inovasi digitalisasi bank sampah di Kabupaten Bangli, Bali. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Kabupaten Bangli secara lebih efektif dan efisien.

Salah satu cara BRIN mendukung Inovasi tersebut melalui pendampingan lewat program Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR). Salah satu peserta FIAR yang lolos seleksi adalah “Inovasi Digitalisasi Bank Sampah Bangli Era Baru” yang digagas Bank Sampah Induk (BSI) DYWIK di Kabupaten Bangli, Bali.

Saat ini BRIN melalui Pusat Riset Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) secara aktif melakukan pendampingan pada peserta lolos program FIAR tersebut.

Inovasi digitalisasi Bank Sampah DYWIK ini berbentuk aplikasi bernama “DYWIK Kader” yang memudahkan nasabah bank sampah untuk melakukan penginputan dan penyetoran sampah, serta mencetak nota sesuai dengan jenis dan jumlah sampah yang disetor.

Aplikasi ini dapat diunduh di Playstore dan sudah dipakai di seluruh Bank Sampah Unit (BSU) yang tergabung dalam BSI DYWIK.

Ernie SA Soekotjo, Perekayasa Ahli Madya PR SPBPDH mengatakan bahwa diperlukan Tim Teknis untuk melakukan pengujian terhadap kehandalan aplikasi DYWIK Kader ini ujarnya saat melakukan pendampingan pada Senin (11/23/2023).

“Penyempurnaan agar menyiapkan interface yg tepat agar dapat terintegrasi dengan aplikasi simba (Sistem Informasi Manajemen Bank Sampah) maupun SISPN (Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional),” tambah Ernie.

Selain itu, inovasi digitalisasi Bank Sampah DYWIK juga diharapkan dapat diikutkan untuk penghargaan inovasi tingkat nasional yang sudah memberikan dampak nyata baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan dalam penghargaan Program Kebelanjutan atau Sustainability.

BSI DYWIK didirikan oleh I Wayan Sutirka sejak tahun 2010 dan telah mendapat penghargaan sebagai Bank Sampah Induk (BSI) terbaik I se-Indonesia pada tahun 2023 melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

BSI DYWIK telah mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya, seperti tabungan sampah, arisan sampah, mis (sampah) jadi emas, bayar listrik, air, internet dengan sampah, koperasi sampah, kesles sosiati sampah, parsraman sampah, jakmatis sampah, dan perpustakaan sampah.

Kantor BSI DYWIK juga menerapkan pemanfaatkan Biogas dari kotoran hewan sejak 2017 untuk kebutuhan memasak sehari hari dari 8 m3 storage serta pengolahan sampah terurai menjadi magot, eco-enzym dan yang sulit terurai dioleh di dalam meja/Tebeumodern. Pemanfaatan lahan juga digunakan untuk budidaya jamur tiram yang pangsa pasarnya sangat baik di Bali.

I Wayan Surtika, berharap kegiatan BSI DYWIK ini dapat menjadi inspirasi pengembangan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendukung sirkular ekonomi secara lokal maupun menjadi program nyata dalam mendukung Pembangunan berkelanjutan atau SDG. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author